AS Ingin Persenjatai NATO dengan Bom Nuklir Gravitasi, Ini Respons Rusia
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 18:14 WIB
Duta Besar Rusia untuk Washington, Anatoly Antonov, mengatakan pada hari Sabtu di Telegram bahwa bom B61 baru memiliki “signifikansi strategis” karena senjata nuklir taktis Rusia disimpan, namun bom AS ini hanya berjarak penerbangan singkat dari perbatasan Rusia.
B61-12 akan menggantikan tiga varian lain dari B61 yang saat ini dalam stok; nomor 3, 4, dan 7, menurut Administrasi Keamanan Nuklir Nasional AS dalam lembar fakta tahun lalu.
Amerika Serikat, menurut dokumen Nuclear Posture Review (NPR) AS 2022 yang diterbitkan pada hari Kamis, akan meningkatkan pencegahan nuklir dengan F-35, bom B61-12 dan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara.
“Kemampuan yang fleksibel dan dapat disesuaikan ini adalah kunci untuk memastikan bahwa kepemimpinan Rusia tidak salah perhitungan mengenai konsekuensi penggunaan nuklir dalam skala apa pun, sehingga mengurangi kepercayaan mereka dalam memulai perang konvensional melawan NATO dan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir non-strategis," bunyi dokumen NPR.
B61-12 akan menggantikan tiga varian lain dari B61 yang saat ini dalam stok; nomor 3, 4, dan 7, menurut Administrasi Keamanan Nuklir Nasional AS dalam lembar fakta tahun lalu.
Amerika Serikat, menurut dokumen Nuclear Posture Review (NPR) AS 2022 yang diterbitkan pada hari Kamis, akan meningkatkan pencegahan nuklir dengan F-35, bom B61-12 dan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara.
“Kemampuan yang fleksibel dan dapat disesuaikan ini adalah kunci untuk memastikan bahwa kepemimpinan Rusia tidak salah perhitungan mengenai konsekuensi penggunaan nuklir dalam skala apa pun, sehingga mengurangi kepercayaan mereka dalam memulai perang konvensional melawan NATO dan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir non-strategis," bunyi dokumen NPR.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda