AS Ingin Persenjatai NATO dengan Bom Nuklir Gravitasi, Ini Respons Rusia
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 18:14 WIB
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) sedang mempercepat pengerahan bom nuklir gravitasi B61-12 ke pangkalan NATO di Eropa. Rusia cepat merespons dengan mengatakan langkah Washington itu akan menurunkan “ambang batas nuklir”.
Moskow akan mempertimbangkan langkah Washington itu dalam perencanaan militernya.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu konfrontasi paling parah antara Moskow dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962 ketika dua negara adidaya Perang Dingin itu mendekati perang nuklir.
Rusia memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis yang berfungsi, sementara Amerika Serikat memiliki sekitar 200 senjata semacam itu, setengahnya berada di pangkalan Italia, Jerman, Turki, Belgia, dan Belanda.
Politico melaporkan pada 26 Oktober bahwa AS mengatakan pada pertemuan tertutup NATO bulan ini bahwa mereka akan mempercepat penyebaran versi modern B61; B61-12, dengan senjata baru itu akan tiba di pangkalan Eropa pada Desember, beberapa bulan lebih awal dari rencana awal.
“Kami tidak dapat mengabaikan rencana untuk memodernisasi senjata nuklir, bom jatuh bebas yang ada di Eropa,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko kepada kantor berita negara RIA, Sabtu (29/10/2022).
Bom gravitasi B61-12 setinggi 12 kaki membawa hulu ledak nuklir hasil lebih rendah daripada banyak versi sebelumnya tetapi lebih akurat dan dapat menembus di bawah tanah. Demikian hasil penelitian oleh Federasi Ilmuwan Amerika yang diterbitkan pada tahun 2014.
“Amerika Serikat sedang memodernisasi mereka, meningkatkan akurasi dan mengurangi kekuatan muatan nuklir, yaitu, mereka mengubah senjata ini menjadi ‘senjata medan perang’, sehingga mengurangi ambang batas nuklir,” kata Grushko.
Moskow akan mempertimbangkan langkah Washington itu dalam perencanaan militernya.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu konfrontasi paling parah antara Moskow dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962 ketika dua negara adidaya Perang Dingin itu mendekati perang nuklir.
Rusia memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis yang berfungsi, sementara Amerika Serikat memiliki sekitar 200 senjata semacam itu, setengahnya berada di pangkalan Italia, Jerman, Turki, Belgia, dan Belanda.
Baca Juga
Politico melaporkan pada 26 Oktober bahwa AS mengatakan pada pertemuan tertutup NATO bulan ini bahwa mereka akan mempercepat penyebaran versi modern B61; B61-12, dengan senjata baru itu akan tiba di pangkalan Eropa pada Desember, beberapa bulan lebih awal dari rencana awal.
“Kami tidak dapat mengabaikan rencana untuk memodernisasi senjata nuklir, bom jatuh bebas yang ada di Eropa,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko kepada kantor berita negara RIA, Sabtu (29/10/2022).
Bom gravitasi B61-12 setinggi 12 kaki membawa hulu ledak nuklir hasil lebih rendah daripada banyak versi sebelumnya tetapi lebih akurat dan dapat menembus di bawah tanah. Demikian hasil penelitian oleh Federasi Ilmuwan Amerika yang diterbitkan pada tahun 2014.
“Amerika Serikat sedang memodernisasi mereka, meningkatkan akurasi dan mengurangi kekuatan muatan nuklir, yaitu, mereka mengubah senjata ini menjadi ‘senjata medan perang’, sehingga mengurangi ambang batas nuklir,” kata Grushko.
Lihat Juga :
tulis komentar anda