6 Poin Penting Pidato Putin di Valdai: Tak Ada yang Duduk di Luar Saat Badai Datang
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 07:08 WIB
“Rusia adalah peradaban asli yang independen dan tidak pernah menganggap dirinya sebagai musuh Barat," tegas Putin.
Dia menjelaskan, “Sejak zaman kuno, Rusia memiliki ikatan dengan Barat dari nilai-nilai tradisional Kristen dan Muslim, kebebasan, patriotisme, dan budaya yang kaya. Namun ada Barat lain, seorang yang agresif, kosmopolitan, neokolonial, yang bertindak sebagai alat elit neoliberal, yang perintahnya tidak akan pernah diterima Rusia.”
“Meski begitu, Rusia tidak memberikan tantangan kepada elit Barat itu, tetapi hanya membela haknya untuk hidup dan berkembang secara bebas. Pada saat yang sama, kami sendiri tidak berusaha menjadi semacam hegemon baru,” tegas Putin.
5. Hegemoni Barat Berakhir
“Kami berdiri di tonggak sejarah, di depan apa yang mungkin paling berbahaya, tidak dapat diprediksi dan pada saat yang sama dekade penting sejak akhir Perang Dunia II. Barat tidak mampu mengelola kemanusiaan seorang diri, tetapi berusaha mati-matian untuk melakukannya, dan sebagian besar orang di dunia tidak lagi mau menerimanya,” ujar Putin.
“Konflik yang timbul dari kekacauan ini mengancam seluruh umat manusia, dan menyelesaikannya secara konstruktif adalah tantangan utama ke depan,” tegas dia.
“Tidak ada yang bisa duduk di luar saat badai yang akan datang, yang telah memperoleh karakter global,” ungkap Putin.
Dia menambahkan, “Umat manusia memiliki dua pilihan, terus menumpuk beban masalah yang mau tidak mau akan menghancurkan kita semua, atau mencoba bersama-sama mencari solusi, meskipun tidak sempurna, tetapi bekerja, mampu membuat dunia kita lebih aman dan stabil."
6. Seperti Apa Dunia Multipolar Itu?
Menurut Putin, dalam dunia multipolar yang benar-benar demokratis, setiap masyarakat, budaya dan peradaban harus memiliki hak untuk memilih jalan dan sistem sosial-politiknya sendiri.
Dia menjelaskan, “Sejak zaman kuno, Rusia memiliki ikatan dengan Barat dari nilai-nilai tradisional Kristen dan Muslim, kebebasan, patriotisme, dan budaya yang kaya. Namun ada Barat lain, seorang yang agresif, kosmopolitan, neokolonial, yang bertindak sebagai alat elit neoliberal, yang perintahnya tidak akan pernah diterima Rusia.”
“Meski begitu, Rusia tidak memberikan tantangan kepada elit Barat itu, tetapi hanya membela haknya untuk hidup dan berkembang secara bebas. Pada saat yang sama, kami sendiri tidak berusaha menjadi semacam hegemon baru,” tegas Putin.
5. Hegemoni Barat Berakhir
“Kami berdiri di tonggak sejarah, di depan apa yang mungkin paling berbahaya, tidak dapat diprediksi dan pada saat yang sama dekade penting sejak akhir Perang Dunia II. Barat tidak mampu mengelola kemanusiaan seorang diri, tetapi berusaha mati-matian untuk melakukannya, dan sebagian besar orang di dunia tidak lagi mau menerimanya,” ujar Putin.
“Konflik yang timbul dari kekacauan ini mengancam seluruh umat manusia, dan menyelesaikannya secara konstruktif adalah tantangan utama ke depan,” tegas dia.
“Tidak ada yang bisa duduk di luar saat badai yang akan datang, yang telah memperoleh karakter global,” ungkap Putin.
Dia menambahkan, “Umat manusia memiliki dua pilihan, terus menumpuk beban masalah yang mau tidak mau akan menghancurkan kita semua, atau mencoba bersama-sama mencari solusi, meskipun tidak sempurna, tetapi bekerja, mampu membuat dunia kita lebih aman dan stabil."
6. Seperti Apa Dunia Multipolar Itu?
Menurut Putin, dalam dunia multipolar yang benar-benar demokratis, setiap masyarakat, budaya dan peradaban harus memiliki hak untuk memilih jalan dan sistem sosial-politiknya sendiri.
tulis komentar anda