Dulu Hina Alquran, Game Call of Duty Terbaru Dituding Punya Misi Bunuh Jenderal Iran Soleimani
Senin, 24 Oktober 2022 - 17:15 WIB
CALIFORNIA - Rilis terbaru dari seri video game Call of Duty (CoD), Modern Warfare II, telah memasukkan misi yang mengingatkan pada pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani pada 2020.
Pembunuhan Soleimani diperintahkan Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu Donald Trump.
Game penembak pemain tunggal yang merupakan sekuel dari reboot 2019 akan dirilis pada 28 Oktober, namun, telah terungkap bahwa dalam lima menit pertama kampanye, misi pertama berjudul "Strike" melibatkan pemain yang mengambil kendali serangan rudal yang menargetkan seorang jenderal Iran bernama "Ghorbrani" yang memiliki kemiripan nyata dengan mendiang jenderal Pasukan Quds Iran.
Nama belakang karakter tersebut hampir identik dengan Komandan Penerbangan Angkatan Darat Iran Jenderal Yousef Ghorbani.
Selama misi pembukaan, karakter Ghorbrani digambarkan terlibat dalam kesepakatan pertukaran senjata dengan Rusia di medan gurun kota fiksi Al-Mazrah di United Republic of Adal (URA) yang juga fiktif.
Menurut sinopsis permainan, komandan kedua Pasukan Quds "Hassan Zyani" mengambil alih kepemimpinan pasukan yang membalas dendam setelah kematian pendahulunya dengan berusaha memperoleh rudal balistik secara ilegal dari AS, yang harus dicegah pemain agar tidak terjadi.
Waralaba CoD sebelumnya dituduh mendukung propaganda AS dan sebagai alat rekrutmen oleh militer.
Pembunuhan Soleimani diperintahkan Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu Donald Trump.
Game penembak pemain tunggal yang merupakan sekuel dari reboot 2019 akan dirilis pada 28 Oktober, namun, telah terungkap bahwa dalam lima menit pertama kampanye, misi pertama berjudul "Strike" melibatkan pemain yang mengambil kendali serangan rudal yang menargetkan seorang jenderal Iran bernama "Ghorbrani" yang memiliki kemiripan nyata dengan mendiang jenderal Pasukan Quds Iran.
Nama belakang karakter tersebut hampir identik dengan Komandan Penerbangan Angkatan Darat Iran Jenderal Yousef Ghorbani.
Selama misi pembukaan, karakter Ghorbrani digambarkan terlibat dalam kesepakatan pertukaran senjata dengan Rusia di medan gurun kota fiksi Al-Mazrah di United Republic of Adal (URA) yang juga fiktif.
Menurut sinopsis permainan, komandan kedua Pasukan Quds "Hassan Zyani" mengambil alih kepemimpinan pasukan yang membalas dendam setelah kematian pendahulunya dengan berusaha memperoleh rudal balistik secara ilegal dari AS, yang harus dicegah pemain agar tidak terjadi.
Waralaba CoD sebelumnya dituduh mendukung propaganda AS dan sebagai alat rekrutmen oleh militer.
Lihat Juga :
tulis komentar anda