Rusia Evakuasi Penduduk Kherson akibat Serangan Balasan Ukraina
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 14:06 WIB
KHERSON - Pemerintah Rusia mulai mengevakuasi penduduk Kherson di tengah serangan balasan dari pasukan Ukraina .
Kherson adalah adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang dicaplok Rusia melalui referendum.
Evakuasi dilakukan setelah ada permintaan bantuan dari Gubernur Kherson yang ditunjuk Kremlin, Vladimir Saldo.
Orang-orang dari wilayah Kherson, selatan Ukraina, diperkirakan mulai tiba di Rusia pada Jumat (14/10/2022).
Evakusi penduduk ini menjadi tanda melemahnya cengkeraman pasukan Moskow di Kherson ketika serangan balasan Ukraina semakin intensif.
“Pemerintah mengambil keputusan untuk mengatur bantuan untuk kepergian penduduk wilayah [Kherson],” kata Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin pada hari Kamis.
Gubernur Vladimir Saldo sebelumnya mengatakan kepada penduduk Kherson untuk membawa anak-anak mereka dan melarikan diri setelah Kiev mengatakan telah merebut kembali lima permukiman di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan video di Telegram, Saldo secara terbuka meminta bantuan Moskow untuk mengangkut warga sipil ke daerah yang lebih aman.
“Setiap hari, kota-kota di wilayah Kherson menjadi sasaran serangan rudal,” kata Saldo.
“Dengan demikian, kepemimpinan pemerintahan Kherson telah memutuskan untuk memberi keluarga Kherson pilihan untuk bepergian ke wilayah lain di Federasi Rusia untuk beristirahat dan belajar.”
“Kami menyarankan agar semua penduduk wilayah Kherson, jika mereka mau, untuk melindungi diri dari konsekuensi serangan rudal...pergi ke wilayah lain,” katanya, menasihati orang-orang untuk pergi bersama anak-anak mereka.
Menurutnya, penduduk di tepi barat Sungai Dnieper menjadi prioritas evakuasi. Itu termasuk ibu kota regional, satu-satunya kota besar Ukraina yang direbut Rusia secara utuh sejak invasi 24 Februari.
Kantor berita Rusia; TASS, melaporkan sekelompok warga sipil pertama yang melarikan diri dari Kherson diperkirakan akan tiba di wilayah Rostov, Rusia, pada Jumat. Yang lainnya diperkirakan akan menuju Crimea, wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014.
Kherson adalah adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang dicaplok Rusia melalui referendum.
Evakuasi dilakukan setelah ada permintaan bantuan dari Gubernur Kherson yang ditunjuk Kremlin, Vladimir Saldo.
Orang-orang dari wilayah Kherson, selatan Ukraina, diperkirakan mulai tiba di Rusia pada Jumat (14/10/2022).
Baca Juga
Evakusi penduduk ini menjadi tanda melemahnya cengkeraman pasukan Moskow di Kherson ketika serangan balasan Ukraina semakin intensif.
“Pemerintah mengambil keputusan untuk mengatur bantuan untuk kepergian penduduk wilayah [Kherson],” kata Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin pada hari Kamis.
Gubernur Vladimir Saldo sebelumnya mengatakan kepada penduduk Kherson untuk membawa anak-anak mereka dan melarikan diri setelah Kiev mengatakan telah merebut kembali lima permukiman di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan video di Telegram, Saldo secara terbuka meminta bantuan Moskow untuk mengangkut warga sipil ke daerah yang lebih aman.
“Setiap hari, kota-kota di wilayah Kherson menjadi sasaran serangan rudal,” kata Saldo.
“Dengan demikian, kepemimpinan pemerintahan Kherson telah memutuskan untuk memberi keluarga Kherson pilihan untuk bepergian ke wilayah lain di Federasi Rusia untuk beristirahat dan belajar.”
“Kami menyarankan agar semua penduduk wilayah Kherson, jika mereka mau, untuk melindungi diri dari konsekuensi serangan rudal...pergi ke wilayah lain,” katanya, menasihati orang-orang untuk pergi bersama anak-anak mereka.
Menurutnya, penduduk di tepi barat Sungai Dnieper menjadi prioritas evakuasi. Itu termasuk ibu kota regional, satu-satunya kota besar Ukraina yang direbut Rusia secara utuh sejak invasi 24 Februari.
Kantor berita Rusia; TASS, melaporkan sekelompok warga sipil pertama yang melarikan diri dari Kherson diperkirakan akan tiba di wilayah Rostov, Rusia, pada Jumat. Yang lainnya diperkirakan akan menuju Crimea, wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014.
(min)
tulis komentar anda