Trump Peringatkan Perundingan Damai Ukraina-Rusia Segera atau Pecah Perang Dunia III

Senin, 10 Oktober 2022 - 14:46 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump berpidato di atas panggung. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Perang Dunia III bisa pecah kecuali konflik antara Rusia dan Ukraina segera diakhiri dengan penyelesaian damai.

Dia membuat pernyataan itu saat mengkritik kebijakan luar negeri Presiden Joe Biden selama rapat umum “Selamatkan Amerika” di Minden, Nevada pada Sabtu (8/10/2022).

“Dan sekarang kita memiliki perang antara Rusia dan Ukraina dengan kemungkinan ratusan ribu orang meninggal,” ujar Trump.





“Kita harus menuntut negosiasi segera untuk mengakhiri perang di Ukraina secara damai, atau kita akan berakhir di Perang Dunia III dan tidak akan ada yang tersisa dari planet kita,” tegas dia.

Trump secara tegas mengecam “orang-orang bodoh” di pemerintahan Biden.

Trump telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa konflik Ukraina tidak akan terjadi jika dia terpilih kembali pada 2020.

Mendeklarasikan mobilisasi sebagian cadangan bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat mempertaruhkan bencana nuklir dengan "mendorong" pasukan Ukraina menembaki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye.

Putin juga menuduh para pendukung Kiev melakukan “pemerasan nuklir” dengan membuat pernyataan tentang “kemungkinan dan dapat diterimanya” penggunaan senjata pemusnah massal terhadap Rusia.

“Rusia akan mempertahankan diri dengan segala cara yang tersedia,” tegas Putin.

Beberapa pejabat Barat telah menafsirkan pidato Putin sebagai ancaman untuk menggunakan senjata nuklir taktis.

Kepala CIA William Burns mengatakan pada Minggu, bagaimanapun, "tidak ada bukti praktis" bahwa Rusia berencana melakukan serangan nuklir.

Biden, bagaimanapun, mengatakan kepada kerumunan pendukung pada Kamis bahwa AS belum menghadapi "prospek Armageddon" sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

Juga pada Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang telah mengesampingkan negosiasi dengan Putin, menyerukan “serangan pencegahan” untuk mencegah Rusia menggunakan senjata nuklir. Kantornya kemudian mengatakan komentar presiden disalahartikan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More