Pemimpin Kherson Sekutu Putin Kecewa: Menhan Rusia Harusnya Tembak Dirinya Sendiri
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 09:13 WIB
MOSKOW - Pemimpin Kherson yang dilantik Kremlin, Kirill Stremousov, kecewa dengan kemampuan militer Moskow setelah mendapat serangan balasan Ukraina . Menurutnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu seharusnya menembak dirinya sendiri karena tidak becus.
Kherson adalah satu dari empat wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia dengan trik referendum. Stremousov, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, ditunjuk sebagai pemimpin wilayah tersebut.
Setelah Putin mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina, termasuk Kherson, militer Kiev meluncurkan serangan balasan yang berhasil merebut kembali sebagian wilayah Kherson.
Stremousov mengatakan bahwa pemimpin militer Rusia yang tidak kompeten harus disalahkan atas mundurnya pasukan Rusia di wilayah Kherson.
Berbicara dalam sebuah video yang di-posting di saluran Telegram-nya sambil memberikan pembaruan harian tentang situasi di Kherson, Stremousov mengeklaim banyak yang mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Sergei Shoigu harus menembak dirinya sendiri di tengah perang Rusia yang lesu.
"Banyak orang mengatakan bahwa Menteri Pertahanan, yang membiarkan keadaan ini terjadi, dapat—sebagai seorang perwira— menembak dirinya sendiri," kata Stremousov.
"Tapi, tahukah Anda, kata 'perwira' adalah kata yang tidak bisa dipahami banyak orang," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (7/10/2022).
Stremousov mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia terdiri dari menteri, jenderal dan perampok yang biasa-biasa saja dan korup.
Pernyataannya muncul saat pasukan Ukraina melanjutkan serangan balasan mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video pada Kamis malam bahwa tiga permukiman lagi telah dibebaskan di Kherson.
Dalam pidato videonya, Stremousov juga mengulangi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pasukan Rusia terus mendorong mundur tentara Ukraina dan bahwa pasukan Rusia "berkumpul kembali" untuk menyelamatkan nyawa para tentara.
"Wilayah ini menahan serangan gencar pasukan Ukraina yang mencoba masuk ke Kherson, dan kemajuan Ukraina telah dihentikan," tulis Stremousov dalam keterangan yang menyertai videonya.
“Kami ulangi sekali lagi bahwa terlepas dari kepanikan yang tersebar di media, di wilayah Kherson, Kementerian Pertahanan dan Garda Rusia berdiri sampai mati. Di wilayah Kherson, semuanya berada pada tahap ini tanpa perubahan dan kepanikan,” lanjut dia.
Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar atas pernyataan kekecewaan dari pemimpin Kherson.
Kherson adalah satu dari empat wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia dengan trik referendum. Stremousov, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, ditunjuk sebagai pemimpin wilayah tersebut.
Setelah Putin mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina, termasuk Kherson, militer Kiev meluncurkan serangan balasan yang berhasil merebut kembali sebagian wilayah Kherson.
Stremousov mengatakan bahwa pemimpin militer Rusia yang tidak kompeten harus disalahkan atas mundurnya pasukan Rusia di wilayah Kherson.
Berbicara dalam sebuah video yang di-posting di saluran Telegram-nya sambil memberikan pembaruan harian tentang situasi di Kherson, Stremousov mengeklaim banyak yang mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Sergei Shoigu harus menembak dirinya sendiri di tengah perang Rusia yang lesu.
"Banyak orang mengatakan bahwa Menteri Pertahanan, yang membiarkan keadaan ini terjadi, dapat—sebagai seorang perwira— menembak dirinya sendiri," kata Stremousov.
"Tapi, tahukah Anda, kata 'perwira' adalah kata yang tidak bisa dipahami banyak orang," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (7/10/2022).
Stremousov mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia terdiri dari menteri, jenderal dan perampok yang biasa-biasa saja dan korup.
Pernyataannya muncul saat pasukan Ukraina melanjutkan serangan balasan mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video pada Kamis malam bahwa tiga permukiman lagi telah dibebaskan di Kherson.
Dalam pidato videonya, Stremousov juga mengulangi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pasukan Rusia terus mendorong mundur tentara Ukraina dan bahwa pasukan Rusia "berkumpul kembali" untuk menyelamatkan nyawa para tentara.
"Wilayah ini menahan serangan gencar pasukan Ukraina yang mencoba masuk ke Kherson, dan kemajuan Ukraina telah dihentikan," tulis Stremousov dalam keterangan yang menyertai videonya.
“Kami ulangi sekali lagi bahwa terlepas dari kepanikan yang tersebar di media, di wilayah Kherson, Kementerian Pertahanan dan Garda Rusia berdiri sampai mati. Di wilayah Kherson, semuanya berada pada tahap ini tanpa perubahan dan kepanikan,” lanjut dia.
Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar atas pernyataan kekecewaan dari pemimpin Kherson.
(min)
tulis komentar anda