Tokyo Batasi Perjalanan Saat Infeksi Covid-19 Meningkat
Sabtu, 04 Juli 2020 - 22:01 WIB
TOKYO - Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta warganya tidak melakukan perjalanan keluar kota saat infeksi virus corona mencapai lebih dari 100 kasus untuk hari ketiga pada Sabtu (4/7).
Tokyo mengonfirmasi 131 kasus baru corona pada Sabtu (4/7). Kasus di Tokyo meningkat ke level tertinggi dalam dua bulan akibat penyebaran virus di kawasan hiburan malam ibu kota.
“Kasus pada Sabtu (4/7), sebanyak 100 orang berumur antara 20 dan 30 tahun,” ungkap Koike, dilansir kantor berita Kyodo.
Tokyo pada Jumat (3/7) melaporkan 124 kasus baru, naik dari 107 sehari sebelumnya. Peningkatan ini terjadi setelah dilakukan tes pada para pekerja hiburan malam di Shinjuku dan Ikebukuro.
Meski terjadi peningkatan infeksi selama tiga hari, Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura menyatakan pemerintah tidak berencana menerapkan kembali status darurat.
Pemerintah terus memantau seluruh kondisi, termasuk kapasitas sistem medis, saat memutuskan perlunya penerapan status darurat.
Pembatasan gerak membuat ekonomi Jepang mengalami resesi pada kuartal pertama, dengan kontraksi lebih dalam pada periode April hingga Juni. (Lihat Infografis: 8 Jalur Perdagangan Kuno Peradaban Manusia)
Tingkat infeksi corona di Jepang masih jauh di bawah negara lain tapi peningkatan kasus dapat memicu kebijakan pembatasan kembali diterapkan. (Lihat Video: Wisuda Drive Thru, Wisudawan Gunakan Andong Hingga Mobil Listrik)
Tokyo mengonfirmasi 131 kasus baru corona pada Sabtu (4/7). Kasus di Tokyo meningkat ke level tertinggi dalam dua bulan akibat penyebaran virus di kawasan hiburan malam ibu kota.
“Kasus pada Sabtu (4/7), sebanyak 100 orang berumur antara 20 dan 30 tahun,” ungkap Koike, dilansir kantor berita Kyodo.
Tokyo pada Jumat (3/7) melaporkan 124 kasus baru, naik dari 107 sehari sebelumnya. Peningkatan ini terjadi setelah dilakukan tes pada para pekerja hiburan malam di Shinjuku dan Ikebukuro.
Meski terjadi peningkatan infeksi selama tiga hari, Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura menyatakan pemerintah tidak berencana menerapkan kembali status darurat.
Pemerintah terus memantau seluruh kondisi, termasuk kapasitas sistem medis, saat memutuskan perlunya penerapan status darurat.
Pembatasan gerak membuat ekonomi Jepang mengalami resesi pada kuartal pertama, dengan kontraksi lebih dalam pada periode April hingga Juni. (Lihat Infografis: 8 Jalur Perdagangan Kuno Peradaban Manusia)
Tingkat infeksi corona di Jepang masih jauh di bawah negara lain tapi peningkatan kasus dapat memicu kebijakan pembatasan kembali diterapkan. (Lihat Video: Wisuda Drive Thru, Wisudawan Gunakan Andong Hingga Mobil Listrik)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda