Profil Yisrael Ariel, Pendiri Temple Institute yang Menemukan Sapi Merah Israel
Kamis, 29 September 2022 - 23:05 WIB
JAKARTA - Israel diketahui baru saja mendatangkan lima ekor sapi dara merah dari sebuah peternakan di Texas, Amerika Serikat. Adapun tujuan didatangkannya kelima ekor sapi ini adalah untuk ritual pemurnian dan persiapan pembangunan kuil di Yerusalem.
Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, penemuan sapi merah ini merupakan hasil dari serangkaian pencarian. Bermula pada 5 Juli 2021, kala itu tim khusus Rabbi berkunjung ke Texas untuk mencarinya. Pencarian akhirnya membuahkan hasil dan langsung mendapat sertifikasi dari para rabi dari Temple Institute.
Setelah datang ke Israel, sapi dara ini disambut dengan upacara di Bandara Ben-Gurion. Adapun penyambutan ini juga dihadiri para pejabat Temple Institute, termasuk pendirinya Rabi Yisrael Ariel.
Dikutip dari laman resmi Temple Institute, Rabbi Yisrael Ariel merupakan pendiri sekaligus kepala dari lembaga ini (Temple Institute). Dalam riwayatnya, dia pernah bertugas di Brigade Penerjun Payung yang membebaskan Temple Mount pada Perang Enam Hari tahun 1967.
Selain itu, Rabbi Ariel juga dikenal sebagai Rosh Yeshiva dan pemimpin spiritual kota Yamit di Sinai sebelum dibongkar setelah perjanjian damai dengan Mesir.
Lebih lanjut, dia adalah seorang sarjana yang cukup terkenal serta menjadi penulis berbagai karya Ibrani. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Atlas of the Biblical Boundaries of the Land of Israel.
Dari sekian banyak pemikirannya, Yisrael Ariel memiliki keyakinan bahwa setiap generasi mempunyai kewajiban untuk melakukan segala hal demi membangun kembali Bait Suci. Pandangannya ini berbeda dengan golongan lain yang memilih menunggu mesias datang.
Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, penemuan sapi merah ini merupakan hasil dari serangkaian pencarian. Bermula pada 5 Juli 2021, kala itu tim khusus Rabbi berkunjung ke Texas untuk mencarinya. Pencarian akhirnya membuahkan hasil dan langsung mendapat sertifikasi dari para rabi dari Temple Institute.
Setelah datang ke Israel, sapi dara ini disambut dengan upacara di Bandara Ben-Gurion. Adapun penyambutan ini juga dihadiri para pejabat Temple Institute, termasuk pendirinya Rabi Yisrael Ariel.
Dikutip dari laman resmi Temple Institute, Rabbi Yisrael Ariel merupakan pendiri sekaligus kepala dari lembaga ini (Temple Institute). Dalam riwayatnya, dia pernah bertugas di Brigade Penerjun Payung yang membebaskan Temple Mount pada Perang Enam Hari tahun 1967.
Selain itu, Rabbi Ariel juga dikenal sebagai Rosh Yeshiva dan pemimpin spiritual kota Yamit di Sinai sebelum dibongkar setelah perjanjian damai dengan Mesir.
Lebih lanjut, dia adalah seorang sarjana yang cukup terkenal serta menjadi penulis berbagai karya Ibrani. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Atlas of the Biblical Boundaries of the Land of Israel.
Dari sekian banyak pemikirannya, Yisrael Ariel memiliki keyakinan bahwa setiap generasi mempunyai kewajiban untuk melakukan segala hal demi membangun kembali Bait Suci. Pandangannya ini berbeda dengan golongan lain yang memilih menunggu mesias datang.
tulis komentar anda