Swedia Temukan Kebocoran Baru di Pipa Gas Nord Stream Rusia
Kamis, 29 September 2022 - 14:54 WIB
Tidak ada pipa yang mengangkut gas saat ini, meskipun keduanya mengandung gas.
Pipa Nord Stream 1 - yang terdiri dari dua cabang paralel - tidak mengangkut gas apa pun sejak Agustus ketika Rusia menutupnya, dengan mengatakan perlu pemeliharaan.
Pipa ini membentang 1.200 km di bawah Laut Baltik dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke Jerman timur laut. Pipa kembarnya, Nord Stream 2, dihentikan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Seismolog melaporkan ledakan bawah air sebelum kebocoran muncul. Komando Pertahanan Denmark telah merilis rekaman kebocoran yang menunjukkan gelembung - yang terbesar berdiameter 1 km - di permukaan Laut Baltik.
Andrei Kortunov dari Dewan Urusan Internasional Rusia - sebuah think tank yang berbasis di Moskow - mengatakan kepada BBC Radio 4: "Mereka selalu menuding Rusia, tetapi saya pikir karena itu adalah milik Rusia, tidak logis bagi Rusia untuk merusaknya. Ada cara lain untuk membuat hidup orang Eropa lebih sulit. Mereka hanya bisa menghentikan pengiriman gas tanpa merusak infrastruktur."
Pipa Nord Stream 1 - yang terdiri dari dua cabang paralel - tidak mengangkut gas apa pun sejak Agustus ketika Rusia menutupnya, dengan mengatakan perlu pemeliharaan.
Pipa ini membentang 1.200 km di bawah Laut Baltik dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke Jerman timur laut. Pipa kembarnya, Nord Stream 2, dihentikan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Seismolog melaporkan ledakan bawah air sebelum kebocoran muncul. Komando Pertahanan Denmark telah merilis rekaman kebocoran yang menunjukkan gelembung - yang terbesar berdiameter 1 km - di permukaan Laut Baltik.
Andrei Kortunov dari Dewan Urusan Internasional Rusia - sebuah think tank yang berbasis di Moskow - mengatakan kepada BBC Radio 4: "Mereka selalu menuding Rusia, tetapi saya pikir karena itu adalah milik Rusia, tidak logis bagi Rusia untuk merusaknya. Ada cara lain untuk membuat hidup orang Eropa lebih sulit. Mereka hanya bisa menghentikan pengiriman gas tanpa merusak infrastruktur."
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda