Buntut Referendum, UE Berencana Beri 'Sanksi Menggigit' untuk Rusia

Rabu, 28 September 2022 - 23:17 WIB
Sebelumnya, Menteri Keuangan dari kekuatan industri Kelompok Tujuh (G7) bulan ini berjanji untuk mengenakan batasan pada harga minyak Rusia dalam upaya untuk membatasi pendapatan Kremlin, sementara juga mengurangi dampak perang pada harga energi dan inflasi.

Para menteri mengatakan mereka akan memberlakukan pembatasan dengan melarang asuransi atau perusahaan pelayaran untuk membantu Rusia menjual minyak dengan harga di atas batas yang ditetapkan.

Selain itu, von der Leyen merekomendasikan larangan warga negara Uni Eropa duduk di badan pengatur perusahaan Rusia, dengan mengatakan bahwa Rusia seharusnya tidak mendapat manfaat dari pengetahuan dan keahlian Eropa.

Orang-orang yang membantu Rusia menghindari sanksi juga dapat menghadapi sanksi itu sendiri, di bawah proposal yang digariskan pada har ini.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pembekuan aset dan larangan perjalanan di Eropa akan dikenakan pada "proksi otoritas Rusia" di wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia. Para pejabat di sana mengatakan bahwa mereka akan meminta Presiden Vladimir Putin untuk memasukkan provinsi mereka ke dalam Rusia.

Borrell mengatakan dia juga ingin menargetkan pejabat senior kementerian pertahanan Rusia dan mereka yang mendukung angkatan bersenjata dengan menyediakannya dengan peralatan dan senjata, atau yang membantu merekrut 300.000 tentara cadangan yang telah dipanggil oleh Putin.



“Sanksi berhasil. Sanksi itu penting. Tetapi mereka harus dipertahankan dari waktu ke waktu dan tidak dielakkan,” ujarnya.

Komisi Eropa telah menyusun beberapa sanksi terhadap Rusia sejak Putin melancarkan invasi ke negara tetangga Ukraina tujuh bulan lalu.

Bank, perusahaan, dan pasar telah terpukul - bahkan bagian dari sektor energi yang sensitif - dengan pembekuan aset dan larangan bepergian terhadap lebih dari 1.200 pejabat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More