Kremlin: Rusia Siap Negosiasi dengan Ukraina, Tapi...

Selasa, 27 September 2022 - 20:25 WIB
Kremlin menyebut Rusia siap bernegosiasi dengan Ukraina, tapi situasi dan kondisi berubah. Foto/Daily Sabah
MOSKOW - Rusia tetap siap untuk berunding dengan Ukraina, pada saat yang sama situasi dan kondisi berubah, tetapi tujuan operasi militer khusus tetap sama. Hal itu diungkapkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Presiden (Vladimir Putin) mengatakan bahwa Rusia, tentu saja, mempertahankan kesediaannya untuk bernegosiasi. Tetapi ketika situasi berubah, begitu pula kondisinya, dan kami telah berulang kali membicarakan hal ini," kata Peskov.

"Tetapi secara umum, prinsipnya tetap sama: semua tujuan operasi militer khusus (tetap sama)," ia menambahkan seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (27/9/2022).



Dia mencatat bahwa Ukraina yang sebelumnya mengabaikan negosiasi.



Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya menyatakan bahwa dia tidak siap untuk melakukan pembicaraan dengan Moskow, dan Kremlin menekankan tidak ada prospek seperti itu saat ini.

Namun, pada bulan-bulan pertama operasi militer, Zelensky berulang kali mendesak Putin untuk bertemu langsung dengannya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempertimbangkan melanjutkan pembicaraan dengan Ukraina.



Menurut Cavusoglu, Putin melontarkan gagasan itu selama percakapan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) baru-baru ini di Samarkand, Uzbekistan.

"Dalam proses negosiasi dengan presiden kami, Putin mengumumkan kemungkinan untuk kembali bernegosiasi dengan Kiev, tetapi pada kondisi baru yang muncul," ujar Cavusoglu.

Menurut Cavusoglu, Putin tidak merinci "kondisi" yang ditentukan.

Pada 24 Februari, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina setelah republik Donetsk dan Lugansk meminta bantuan untuk mempertahankan diri melawan pasukan Ukraina. Moskow menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk membebaskan Donbass, yang menderita perang selama delapan tahun yang dilancarkan oleh Kiev, dan untuk memastikan keamanan Rusia.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More