Abbas Salahkan Dunia Internasional karena Membiarkan Israel Tindas Palestina
Sabtu, 24 September 2022 - 14:30 WIB
NEW YORK - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan teguran keras pada masyarakat internasional karena membiarkan Israel bertahan dengan penghancuran negaranya. Abbas juga menyalahkan PBB atas apa yang terjadi di Palestina .
Berbicara di Majelis Umum PBB, Abbas menggambarkan kolonisasi tanah Palestina oleh Israel sebagai “noda pada seluruh umat manusia,” dan bertanya mengapa komunitas internasional membuat “pengecualian” pada Palestina, dengan membiarkan Israel bertindak tanpa hukuman.
“Saya memberi tahu Anda atas nama rakyat Palestina, bahwa kepercayaan kami untuk mencapai perdamaian berdasarkan keadilan sedang mengalami kemunduran. Apakah Anda ingin meredam harapan yang kita miliki?” tanya Abbas, seperti dikutip dari Arab News.
“Israel telah memutuskan untuk tidak menjadi mitra kami dalam proses perdamaian, dan telah merusak setiap upaya untuk menemukan perdamaian dengan menerapkan kebijakan yang menghancurkan solusi dua negara karena tidak percaya pada perdamaian, tetapi pada pengenaan paksa status quo,” lanjutnya.
Abbas menggambarkan hubungan antara Israel dan Palestina sebagai “negara pendudukan dan orang-orang yang diduduki.”
“Berapa lama kita harus menunggu tanah kita? Haruskah kita menunggu satu abad, dua abad? Mengapa kita satu-satunya orang yang tersisa di bawah pendudukan?” ungkap Abbas.
“Mengapa Israel dianggap tidak bertanggung jawab atas pelanggarannya terhadap hukum internasional? Siapa yang melakukan ini? Anda, PBB, izinkan ini, dan di atas semua ini, yang paling kuat di PBB. Mengapa standar ganda ini? Mengapa mereka tidak memperlakukan kita dengan setara?” lanjtu Abbas.
Abbas mengatakan, Israel sejauh ini telah melakukan lebih dari 50 pembantaian terhadap warga Palestina. Lebih lanjut, ia mempertanyakan bagaimana PBB, sebuah lembaga yang dibangun untuk menegakkan hukum internasional, membiarkan Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Masyarakat internasional harus meminta pertanggungjawaban mereka, dan kami meminta masyarakat internasional untuk melakukan ini,” katanya.
“Negara-negara seperti AS berpura-pura menegakkan hukum internasional dan melindungi hak asasi manusia, sementara secara bersamaan memberikan dukungan tak terbatas kepada Israel dan melindunginya dari pertanggungjawaban—perilaku yang memungkinkan penjajah untuk mengejar kebijakan permusuhannya,” ujar Abbas.
Berbicara di Majelis Umum PBB, Abbas menggambarkan kolonisasi tanah Palestina oleh Israel sebagai “noda pada seluruh umat manusia,” dan bertanya mengapa komunitas internasional membuat “pengecualian” pada Palestina, dengan membiarkan Israel bertindak tanpa hukuman.
“Saya memberi tahu Anda atas nama rakyat Palestina, bahwa kepercayaan kami untuk mencapai perdamaian berdasarkan keadilan sedang mengalami kemunduran. Apakah Anda ingin meredam harapan yang kita miliki?” tanya Abbas, seperti dikutip dari Arab News.
“Israel telah memutuskan untuk tidak menjadi mitra kami dalam proses perdamaian, dan telah merusak setiap upaya untuk menemukan perdamaian dengan menerapkan kebijakan yang menghancurkan solusi dua negara karena tidak percaya pada perdamaian, tetapi pada pengenaan paksa status quo,” lanjutnya.
Abbas menggambarkan hubungan antara Israel dan Palestina sebagai “negara pendudukan dan orang-orang yang diduduki.”
“Berapa lama kita harus menunggu tanah kita? Haruskah kita menunggu satu abad, dua abad? Mengapa kita satu-satunya orang yang tersisa di bawah pendudukan?” ungkap Abbas.
“Mengapa Israel dianggap tidak bertanggung jawab atas pelanggarannya terhadap hukum internasional? Siapa yang melakukan ini? Anda, PBB, izinkan ini, dan di atas semua ini, yang paling kuat di PBB. Mengapa standar ganda ini? Mengapa mereka tidak memperlakukan kita dengan setara?” lanjtu Abbas.
Abbas mengatakan, Israel sejauh ini telah melakukan lebih dari 50 pembantaian terhadap warga Palestina. Lebih lanjut, ia mempertanyakan bagaimana PBB, sebuah lembaga yang dibangun untuk menegakkan hukum internasional, membiarkan Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Masyarakat internasional harus meminta pertanggungjawaban mereka, dan kami meminta masyarakat internasional untuk melakukan ini,” katanya.
“Negara-negara seperti AS berpura-pura menegakkan hukum internasional dan melindungi hak asasi manusia, sementara secara bersamaan memberikan dukungan tak terbatas kepada Israel dan melindunginya dari pertanggungjawaban—perilaku yang memungkinkan penjajah untuk mengejar kebijakan permusuhannya,” ujar Abbas.
(esn)
tulis komentar anda