Putin Berlakukan Mobilisasi, Warga Rusia Ramai-ramai 'Eksodus'

Jum'at, 23 September 2022 - 14:11 WIB
Panggilan itu memicu protes di kota-kota besar Rusia termasuk Moskow dan St Petersburg pada hari Selasa, yang mengakibatkan 1.300 penangkapan dilaporkan.



Ada juga laporan dari Rusia bahwa beberapa dari mereka yang ditahan karena memprotes telah diberikan rancangan surat-surat saat ditahan di kantor polisi. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, ketika ditanya tentang laporan tersebut, mengatakan bahwa hal itu tidak melanggar hukum.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Rusia untuk menolak mobilisasi selama pidato malamnya pada hari Kamis.

Mengacu pada kematian Rusia dalam perang, dia berkata: "Mau lebih? Tidak? Kemudian protes. Lawan. Lari. Atau menyerah pada penangkaran Ukraina."

Kementerian Pertahanan Inggris, mengomentari pemanggilan itu dalam briefing Rabu pagi, mencatat bahwa mobilisasi kemungkinan akan sangat tidak populer di sebagian populasi Rusia.

“Putin menerima risiko politik yang cukup besar dengan harapan menghasilkan kekuatan tempur yang sangat dibutuhkan. Langkah ini secara efektif merupakan pengakuan bahwa Rusia telah kehabisan pasokan sukarelawan yang bersedia berperang di Ukraina,” katanya.

Bahkan jika berhasil, kata pembaruan intelijen pertahanan Inggris, tantangan tetap ada dan sepertinya unit baru tidak akan siap untuk pertempuran selama beberapa bulan lagi.

Para pejabat Rusia bersikeras bahwa panggilan itu akan terbatas pada mereka yang telah menyelesaikan dinas militer, dan tidak memenuhi wajib militer secara luas.

Namun di dalam Rusia, ada juga spekulasi bahwa mobilisasi militer bisa lebih besar dari yang diumumkan secara resmi.

Surat kabar independen Novaya Gazeta, yang memindahkan operasinya ke Eropa di tengah tindakan keras terhadap media pascaperang, melaporkan bahwa keputusan Vladimir Putin berisi paragraf tambahan yang telah diklasifikasikan dan dirahasiakan.

Surat kabar itu menuduh bahwa paragraf rahasia memungkinkan panggilan hingga satu juta orang, daripada yang dilaporkan 300.000, mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.



Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More