Putin: Barat ingin Pecah Belah Rusia seperti Uni Soviet

Kamis, 22 September 2022 - 08:26 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/REUTERS
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin memperingatkan negaranya sedang diserang Barat yang ingin Rusia dipecah menjadi bagian-bagian yang berperang.

“Tujuan Barat adalah untuk melemahkan, memecah belah, dan pada akhirnya menghancurkan bangsa kita. Mereka mengatakan secara langsung bahwa mereka berhasil memecah Uni Soviet pada tahun 1991, dan sekarang saatnya bagi Rusia sendiri untuk dipecah menjadi banyak wilayah yang akan saling menyerang,” ujar pemimpin Rusia itu dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu (21/9/2022).

Tuduhan Putin datang ketika dia memperbarui kabar tentang kampanye militer Rusia di Ukraina dan menjelaskan keputusannya memobilisasi cadangan tentara.





Dia bersikeras pemerintah Ukraina yang bermusuhan di Kiev adalah produk Russophobia yang disebabkan Barat.

“Selama beberapa dekade (Barat) dengan sengaja memupuk kebencian terhadap Rusia, pertama dan terutama di Ukraina, yang mereka bayangkan sebagai pijakan melawan Rusia. Barat mengubah rakyat Ukraina menjadi umpan meriam dan mendorong mereka berperang melawan negara kita,” ujar Putin.



Dia menyatakan konflik yang sedang berlangsung dimulai pada tahun 2014, ketika kudeta bersenjata di Kiev menggulingkan pemerintah terpilih Ukraina.

AS dan sekutunya telah menyatakan tujuan mereka sebagai kekalahan Rusia di medan perang, yang, menurut Putin, akan mengarah pada “penyangkalan total terhadap kedaulatan politik, ekonomi, budaya, dan segala jenis kedaulatan lainnya, penjarahan total terhadap bangsa kita.”

Dia memperingatkan, “Rusia akan menggunakan segala cara yang dimilikinya untuk mempertahankan diri dan memastikan integritas teritorialnya, hingga dan termasuk pengerahan senjata nuklirnya, jika diserang dengan senjata pemusnah massal.”

Putin menekankan bahwa dia “tidak menggertak.”

Presiden menambahkan, “Menghentikan mereka yang bersaing untuk mendominasi dunia dan mengancam untuk memecah-belah dan memperbudak tanah air kita adalah bagian dari tradisi nasional Rusia, dan krisis Ukraina tidak berbeda dengan apa yang dihadapi bangsa di masa lalu.”
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More