WSJ: Arab Saudi Akan Sajikan Minuman Alkohol di NEOM

Senin, 19 September 2022 - 06:46 WIB
Laporan Wall Street Journal menyebut Arab Saudi akan menyajikan minuman beralkohol di megacity NEOM yang akan dibuka tahun depan. Foto/REUTERS
RIYADH - Arab Saudi berencana menyajikan minuman beralkohol di megacity NEOM, sebuah resor pantai senilai USD500 miliar yang akan dibuka tahun depan. Hal itu diungkap Wall Street Journal (WSJ) dalam laporannya, Minggu.

Dokumen yang dilihat oleh WSJ mengungkapkan bahwa bar wine (anggur) premium, bar koktail, dan bar "champagne and desserts" akan menjadi bagian dari pulau Laut Merah bernama Sindalah, yang akan dibuka pada tahun 2023.

Juga akan ada toko wine ritel dengan tampilan dinding vertikal yang mencolok.



Selama ini, konsumsi, impor, pembuatan bir dan penjualan alkohol sepenuhnya dilarang di Kerajaan Arab Saudi. Pelanggarnya dapat dihukum dengan denda, penjara yang lama dan cambuk.



Gambar dalam rencana untuk pulau resor pantai menunjukkan koktail dituangkan di depan apa yang tampak seperti botol vodka, wiski, dan wine.

Gambar lain dalam dokumen tersebut menampilkan wanita berbikini dan pria bertelanjang dada di kapal pesiar dan kolam renang.

"Sindalah akan menyalakan Laut Merah sebagai tujuan baru untuk kapal pesiar super dan menarik beberapa orang paling kaya dan berpengaruh di dunia," bunyi dokumen tersebut.

Pada bulan Mei, Arab Saudi membantah laporan bahwa NEOM akan memiliki status khusus sendiri, mirip dengan "negara di dalam negara", di mana konsumsi alkohol akan diizinkan.

Andrew McEvoy, mantan kepala pariwisata di NEOM, sebelumnya bersugesti bahwa kelonggaran alkohol tidak "off the table".

Otoritas Arab Saudi menegaskan bahwa penduduk NEOM akan tunduk pada kedaulatan kerajaan, tetapi akan memiliki undang-undang ekonominya sendiri.

Megacity Arab Saudi yang baru itu, yang menurut penyelenggara akan berukuran 33 kali ukuran New York City, direncanakan mencakup kota garis lurus 170 km, kota delapan sisi yang mengapung di atas air, dan resor ski dengan desa vertikal terlipat, di antara proyek megah dan arsitektur menantang lainnya.

Awal pekan ini, Middle East Eye (MEE) melaporkan bahwa dua anggota Howeitat, sebuah suku di Arab Saudi yang dipindahkan secara paksa untuk memberi jalan bagi NEOM, telah menerima hukuman penjara 50 tahun atas protes mereka terhadap proyek tersebut.

MEE diberitahu bahwa pasokan air dan listrik terputus dari penduduk Howeitat sebagai bagian dari kampanye bersama oleh otoritas Arab Saudi untuk mengusir mereka dari tanah mereka, dan drone dikerahkan untuk mengawasi mereka.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More