Wanita Muda Meninggal di Penjara, Aksi Protes Pecah di Iran: Matilah Diktator!

Minggu, 18 September 2022 - 08:30 WIB
Aksi demonstrasi pecah di Iran setelah kematian wanita muda di penjara. Foto/Twitter@NegarMortazavi
TEHERAN - Pasukan keamanan di Iran menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa yang berkumpul di kota Saqez, barat laut negara itu pada Sabtu (17/9/2022). Aksi protes pecah setelah seorang wanita muda meninggal dalam tahanan.

Unjuk rasa itu terjadi setelah pemakaman Mahsa Amini yang berusia 22 tahun. Ia ditangkap oleh apa yang disebut polisi moral di Teheran pada hari Selasa karena mengenakan jilbab yang tidak pantas.

Dia dinyatakan meninggal pada hari Jumat, setelah dinyatakan koma selama tiga hari. Sebelumnya pihak kepolisian Iran mengatakan ia terkena serangan jantung, namun beberapa pihak percaya ia menjadi korban pemukulan.



Kantor berita Iran, Fars melaporkan, polisi muncul setelah pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan di depan gedung gubernur lokal di Saqez, sekitar 460 kilometer sebelah barat Teheran.



Begitu mereka menembakkan gas air mata, para demonstran bubar dan tidak ada informasi langsung terkait korban cedera.

Dikutip dari DW, Minggu (18/9/2022), video yang diposting di media sosial pada hari Sabtu dimaksudkan untuk menunjukkan pengunjuk rasa di Saqez meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.

Itu termasuk, "Matilah diktator" sebuah referensi untuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Diketahui, Amini sedang mengunjungi keluarganya di Ibu Kota Iran ketika dia ditahan oleh unit polisi yang bertanggung jawab untuk menegakkan aturan berpakaian secara ketat untuk wanita di Iran.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More