Penjaga Hotel Karantina Tidur dengan Tamu, Polisi Australia Gelar Penyelidikan
Kamis, 02 Juli 2020 - 12:06 WIB
MELBOURNE - Polisi Australia menggelar penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran keamanan di hotel-hotel Melbourne yang digunakan untuk mengkarantina kedatangan dari luar negeri, termasuk klaim penjaga yang tidur dengan tamu.
Sementara itu, otoritas kesehatan Australia menyelidiki apakah pelanggaran tersebut telah menyebabkan melonjaknya kasus virus Corona di kota terbesar kedua di negara itu.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan ia mendukung penyelidikan atas dugaan kuat perilaku yang tidak pantas oleh penjaga yang dipekerjakan oleh perusahaan keamanan yang dikontrak oleh pemerintah negara bagian Victoria.
"Jika tuduhan itu terbukti benar, pihak berwenang harus 'melempar buku' kepada mereka yang bertanggung jawab," katanya dalam wawancara dengan Sky News yang dinukil Strait Times, Kamis (2/7/2020).
Di antara tuduhan yang diungkapkan oleh surat kabar Herald Sun adalah perusahaan keamanan yang dituduh melakukan shift tidak pernah bekerja, yang menyebabkan kurangnya staf. Perusahaan-perusahaan itu juga diduga mengizinkan penyalahgunaan peralatan perlindungan pribadi, tidak memberikan pelatihan yang memadai tentang protokol infeksi, dan mengizinkan keluarga yang dikarantina untuk mengunjungi orang lain.
"Sangat penting penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran dilanjutkan secara independen sehingga kesalahan tidak berulang," kata Perdana Menteri negara bagian Daniel Andrews dalam wawancara televisi Australian Broadcasting Corp.
"Kita tidak bisa kembali, kita tidak bisa berubah di luar reformasi yang sangat penting dan perubahan yang telah dibuat tepat di seberang perjalanan," imbuhnya.
"Kami memiliki lebih banyak staf di sana yang datang dari tempat yang berbeda. Kami yakin hari ini bahwa tantangan yang terjadi beberapa minggu yang lalu tidak akan terulang," tukasnya.
Negara bagian Victoria selama lebih dari dua minggu mengalami peningkatan dua digit kasus baru harian Covid-19 setelah pembatasan jarak sosial mereda. Kondisi ini membahayakan pemulihan ekonominya dan mendorong negara-negara lain untuk menunda rencana membuka perbatasan mereka.
Terakhir pada hari Rabu, Victoria melaporkan 73 kasus infeksi baru dalam 24 jam sebelumnya sementara sebagian besar negara bagian dan teritori lain mencatat hanya beberapa, jika ada, transmisi komunitas selama berminggu-minggu.
Wabah ini telah menyebabkan Andrew memerintahkan 10 wilayah di Melbourne memberlakukan kembali penguncian wilayah (lockdown) selama empat minggu ke depan.
Sementara itu, otoritas kesehatan Australia menyelidiki apakah pelanggaran tersebut telah menyebabkan melonjaknya kasus virus Corona di kota terbesar kedua di negara itu.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan ia mendukung penyelidikan atas dugaan kuat perilaku yang tidak pantas oleh penjaga yang dipekerjakan oleh perusahaan keamanan yang dikontrak oleh pemerintah negara bagian Victoria.
"Jika tuduhan itu terbukti benar, pihak berwenang harus 'melempar buku' kepada mereka yang bertanggung jawab," katanya dalam wawancara dengan Sky News yang dinukil Strait Times, Kamis (2/7/2020).
Di antara tuduhan yang diungkapkan oleh surat kabar Herald Sun adalah perusahaan keamanan yang dituduh melakukan shift tidak pernah bekerja, yang menyebabkan kurangnya staf. Perusahaan-perusahaan itu juga diduga mengizinkan penyalahgunaan peralatan perlindungan pribadi, tidak memberikan pelatihan yang memadai tentang protokol infeksi, dan mengizinkan keluarga yang dikarantina untuk mengunjungi orang lain.
"Sangat penting penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran dilanjutkan secara independen sehingga kesalahan tidak berulang," kata Perdana Menteri negara bagian Daniel Andrews dalam wawancara televisi Australian Broadcasting Corp.
"Kita tidak bisa kembali, kita tidak bisa berubah di luar reformasi yang sangat penting dan perubahan yang telah dibuat tepat di seberang perjalanan," imbuhnya.
"Kami memiliki lebih banyak staf di sana yang datang dari tempat yang berbeda. Kami yakin hari ini bahwa tantangan yang terjadi beberapa minggu yang lalu tidak akan terulang," tukasnya.
Negara bagian Victoria selama lebih dari dua minggu mengalami peningkatan dua digit kasus baru harian Covid-19 setelah pembatasan jarak sosial mereda. Kondisi ini membahayakan pemulihan ekonominya dan mendorong negara-negara lain untuk menunda rencana membuka perbatasan mereka.
Terakhir pada hari Rabu, Victoria melaporkan 73 kasus infeksi baru dalam 24 jam sebelumnya sementara sebagian besar negara bagian dan teritori lain mencatat hanya beberapa, jika ada, transmisi komunitas selama berminggu-minggu.
Wabah ini telah menyebabkan Andrew memerintahkan 10 wilayah di Melbourne memberlakukan kembali penguncian wilayah (lockdown) selama empat minggu ke depan.
(ber)
tulis komentar anda