Kisah Ratu Elizabeth II Gabung Angkatan Bersenjata Inggris saat Perang Dunia II
Jum'at, 09 September 2022 - 12:30 WIB
LONDON - Ratu Elizabeth II ternyata sempat memiliki peran sebagai anggota Angkatan Bersenjata Inggris ketika Perang Dunia II berkecamuk. Kisah ini mungkin masih sedikit orang yang mengetahuinya.
Sebagai penguasa terlama di Inggris, Ratu Elizabeth II memang terkenal telah mengabdikan hidupnya untuk melayani negaranya. Mundur satu dekade sebelum dia menjadi ratu, Elizabeth muda sempat menjadi anggota wanita pertama dari keluarga kerajaan Inggris yang menjadi anggota aktif di Angkatan Bersenjata.
Melansir dari The National WWII Museum, Pada 13 September 1940, tak lama setelah dimulainya kampanye pengeboman Jerman di kota-kota besar dan kecil di Inggris, membuat anggota Keluarga Kerajaan terancam.
Alih-alih melarikan diri, Raja George VI dan istrinya Ratu Elizabeth justru memilih tetap berada di Istana Buckingham. Meskipun begitu pada akhirnya istana ini juga sempat mendapat serangan bom namun tidak sampai menewaskan raja dan Ratu.
Putri Elizabeth masih berusia 13 tahun ketika perang pecah pada 3 September 1939. Dia dan saudara perempuannya Putri Margaret dikirim ke Kastil Windsor untuk proses evakuasi.
Kemudian pada hari ulang tahunnya yang ke 16, sang putri melakukan inspeksi pertamanya terhadap resimen militer selama parade di Kastil Windsor. Elizabeth II saat itu telah diberi peran sebagai kolonel kehormatan Pengawal Grenadier.
Ketika Putri Elizabeth berusia 18 tahun dia bersikeras untuk bergabung dengan Auxiliary Territory Service (ATS), cabang wanita Angkatan Darat Inggris. Pada saat itu Inggris menerapkan aturan dimana wanita yang belum menikah di bawah 30 tahun harus bergabung dengan angkatan bersenjata atau bekerja di industri.
Sebagai penguasa terlama di Inggris, Ratu Elizabeth II memang terkenal telah mengabdikan hidupnya untuk melayani negaranya. Mundur satu dekade sebelum dia menjadi ratu, Elizabeth muda sempat menjadi anggota wanita pertama dari keluarga kerajaan Inggris yang menjadi anggota aktif di Angkatan Bersenjata.
Melansir dari The National WWII Museum, Pada 13 September 1940, tak lama setelah dimulainya kampanye pengeboman Jerman di kota-kota besar dan kecil di Inggris, membuat anggota Keluarga Kerajaan terancam.
Alih-alih melarikan diri, Raja George VI dan istrinya Ratu Elizabeth justru memilih tetap berada di Istana Buckingham. Meskipun begitu pada akhirnya istana ini juga sempat mendapat serangan bom namun tidak sampai menewaskan raja dan Ratu.
Putri Elizabeth masih berusia 13 tahun ketika perang pecah pada 3 September 1939. Dia dan saudara perempuannya Putri Margaret dikirim ke Kastil Windsor untuk proses evakuasi.
Kemudian pada hari ulang tahunnya yang ke 16, sang putri melakukan inspeksi pertamanya terhadap resimen militer selama parade di Kastil Windsor. Elizabeth II saat itu telah diberi peran sebagai kolonel kehormatan Pengawal Grenadier.
Ketika Putri Elizabeth berusia 18 tahun dia bersikeras untuk bergabung dengan Auxiliary Territory Service (ATS), cabang wanita Angkatan Darat Inggris. Pada saat itu Inggris menerapkan aturan dimana wanita yang belum menikah di bawah 30 tahun harus bergabung dengan angkatan bersenjata atau bekerja di industri.
tulis komentar anda