Kantor Parlemen Eropa Dirampok Saat Lockdown

Kamis, 02 Juli 2020 - 07:38 WIB
Pada bulan Maret, Presiden Parlemen David Sassoli memperkenalkan langkah-langkah tegas untuk melarang akses pengunjung luar, dan mendorong anggota parlemen serta staf untuk bekerja dari negara asal mereka sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus Corona. Kantor Parlemen Eropa pun sebagian besar tetap kosong sampai bulan Mei.

Seorang juru bicara Parlemen mengatakan majelis telah diberitahu tentang perampokan pada bulan April lalu, dan telah meningkatkan jumlah agen keamanan yang berpatroli, sementara agen lain mengontrol akses ke gedung. Ia menambahkan bahwa DG SAFE sedang menyelidiki pencurian dan menjalin kontak dengan otoritas Belgia. Juru bicara itu mengatakan jumlah korban tidak dikonfirmasi, tetapi pejabat lain mengatakan jumlahnya sekitar 50 anggota parlemen.

Dita Charanzova, seorang MEP Ceko dari Kelompok Pembaruan Eropa dan seorang wakil presiden untuk keamanan, mengatakan ia telah meminta laporan kepada DG SAFE tentang pembobolan dan akan mengangkatnya pada pertemuan biro yang akan datang, yang mengawasi masalah administrasi.

"Untuk saat ini, tidak jelas apakah itu terisolasi atau (ada) kasus yang lebih luas," ujar Charanzova.

"Tapi kuncian itu meningkatkan kemungkinan tindakan mengingat semakin sedikitnya orang di dalam gedung selama krisis," imbuhnya.

"Saya hanya bisa mendorong anggota dan staf untuk melaporkan dugaan insiden," tukasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More