Dihajar Sanksi Besar-besaran oleh Barat, Rusia Malah Untung Rp2.351 Triliun

Selasa, 06 September 2022 - 09:22 WIB
Selama periode ini, CREA memperkirakan bahwa Uni Eropa adalah importir utama bahan bakar fosil Rusia, dengan nilai 85,1 miliar euro.

China menyusul dengan 34,9 miliar euro dan Turki 10,7 miliar euro.

Sementara Uni Eropa telah menghentikan pembelian batu bara Rusia, blok tersebut hanya secara progresif melarang minyak Rusia dan tidak menerapkan batasan apa pun pada impor gas alam, yang sangat bergantung padanya.

CREA mengatakan larangan Uni Eropa atas impor batubara Rusia telah efektif.

Setelah larangan itu berlaku, ekspor batu bara Rusia turun ke level terendah sejak perang dimulai.

"Rusia gagal menemukan pembeli lain untuk menggantikan penurunan permintaan UE," kata CREA.

Tapi lembaga itu menyerukan aturan dan penegakan yang lebih kuat mengenai ekspor minyak Rusia, mendesak UE dan Inggris menggunakan pengaruh mereka dalam pengiriman global.

"Uni Eropa harus melarang penggunaan kapal milik Eropa dan pelabuhan Eropa untuk pengiriman minyak Rusia ke negara ketiga, sementara Inggris harus berhenti mengizinkan industri asuransinya untuk berpartisipasi dalam perdagangan ini," kata CREA.

Negara-negara G7, sementara itu, berjanji pada hari Jumat untuk mendesak maju guna memberlakukan batasan harga pada minyak mentah Rusia, sebuah langkah yang akan membuat Moskow kehilangan sebagian besar pendapatan yang sekarang diperolehnya dari ekspor minyaknya.

Amerika Serikat telah berdebat untuk pengenaan batas harga selama berbulan-bulan, dengan alasan bahwa larangan Barat pada produk energi Rusia berkontribusi pada kenaikan harga yang membantu Moskow membiayai upaya perangnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More