Israel Bakal Terapkan Aturan Visa Baru, Warga Palestina Bergegas Sambangi Tepi Barat
Minggu, 04 September 2022 - 11:08 WIB
"Ini adalah pengelolaan mikro, dengan tujuan merusak tatanan sosial Palestina," kata Sam Bahour, seorang pengusaha Palestina-Amerika yang pindah ke Tepi Barat dari Ohio pada 1995.
Peraturan itu akan mengganggu kunjungan ribuan orang yang tinggal di luar negeri tanpa kartu identitas Palestina.
Saat ini warga Palestina dengan paspor asing dan tidak memiliki identitas Palestina dapat menghindari antrian besar di persimpangan darat Jembatan Allenby dengan Yordania dengan terbang ke bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv.
Di sana mereka berisiko ditolak masuk secara sewenang-wenang setelah pemeriksaan keamanan yang terkadang invasif, tetapi di bawah aturan baru mereka harus bergabung dengan ribuan orang dengan identitas Palestina di Jembatan Allenby yang terentang.
Formalitas dapat memakan waktu 12 jam atau lebih selama periode puncak di musim panas.
Ditanya oleh AFP, COGAT mengatakan peraturan baru itu adalah "percontohan dua tahun" yang bertujuan membuat proses masuk lebih efisien dan lebih sesuai dengan kondisi zaman yang dinamis.
Jumlah warga AS yang ditolak masuk merupakan penghalang utama bagi Israel untuk memasuki perjanjian bebas visa dengan Amerika Serikat, sesuatu yang didambakan oleh pemerintah Israel berturut-turut.
Aturan baru juga akan menetapkan kuota untuk program pertukaran akademik, yang memungkinkan hanya 150 profesor asing dan 100 mahasiswa untuk menghadiri universitas Palestina setiap tahun.
Kuota yang diusulkan mendapat teguran keras dari Uni Eropa, yang program pertukaran Erasmus+-nya akan sangat terpukul.
Peraturan itu akan mengganggu kunjungan ribuan orang yang tinggal di luar negeri tanpa kartu identitas Palestina.
Saat ini warga Palestina dengan paspor asing dan tidak memiliki identitas Palestina dapat menghindari antrian besar di persimpangan darat Jembatan Allenby dengan Yordania dengan terbang ke bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv.
Di sana mereka berisiko ditolak masuk secara sewenang-wenang setelah pemeriksaan keamanan yang terkadang invasif, tetapi di bawah aturan baru mereka harus bergabung dengan ribuan orang dengan identitas Palestina di Jembatan Allenby yang terentang.
Formalitas dapat memakan waktu 12 jam atau lebih selama periode puncak di musim panas.
Ditanya oleh AFP, COGAT mengatakan peraturan baru itu adalah "percontohan dua tahun" yang bertujuan membuat proses masuk lebih efisien dan lebih sesuai dengan kondisi zaman yang dinamis.
Jumlah warga AS yang ditolak masuk merupakan penghalang utama bagi Israel untuk memasuki perjanjian bebas visa dengan Amerika Serikat, sesuatu yang didambakan oleh pemerintah Israel berturut-turut.
Aturan baru juga akan menetapkan kuota untuk program pertukaran akademik, yang memungkinkan hanya 150 profesor asing dan 100 mahasiswa untuk menghadiri universitas Palestina setiap tahun.
Kuota yang diusulkan mendapat teguran keras dari Uni Eropa, yang program pertukaran Erasmus+-nya akan sangat terpukul.
tulis komentar anda