Tensi Memanas, Taiwan Tembak Jatuh Drone di Lepas Pantai China
Kamis, 01 September 2022 - 15:12 WIB
TAIPEI - Ketegangan antara Taiwan dan China tampaknya semakin memanas pasca kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi awal bulan lalu setelah militer Taipei menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak (drone) sipil tak dikenal.
Militer Taiwan menembak jatuh drone tak dikenal yang memasuki wilayah udaranya itu di dekat sebuah pulau kecil di lepas pantai China pada Kamis (1/9/2022). Ini adalah pertama kalinya militer negara itu menembak jatuh sebuah drone setelah berjanji akan mengambil langkah-langkah baru yang keras untuk merespons meningkatnya gangguan semacam itu.
Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya, telah mengadakan latihan militer di sekitar pulau itu sejak awal bulan lalu sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.
Pemerintah Taiwan telah mengatakan tidak akan memprovokasi atau meningkatkan ketegangan tetapi baru-baru ini sangat marah dengan kasus drone China yang berulang kali berkeliaran di pulau-pulau yang dikendalikan oleh Taiwan di dekat pantai China.
Komando pertahanan untuk Kinmen, sekelompok pulau yang dikendalikan Taiwan di seberang kota Xiamen dan Quanzhou di China, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan bahwa pesawat tak berawak itu memasuki ruang udara terbatas di atas Lion Islet tepat setelah tengah hari.
"Pasukan di pulau itu mencoba memperingatkannya tetapi tidak berhasil, jadi menembak jatuh, dengan sisa-sisanya mendarat di laut," tambahnya seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, berbicara kepada angkatan bersenjata, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan China terus menggunakan intrusi pesawat tak berawak dan taktik "zona abu-abu" lainnya untuk mencoba mengintimidasi Taiwan, kantornya mengutipnya dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan Tsai sekali lagi menekankan bahwa Taiwan tidak akan memprovokasi perselisihan tetapi itu tidak berarti bahwa Taiwan tidak akan mengambil tindakan balasan.
"Dia juga telah memerintahkan Kementerian Pertahanan Nasional untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan kuat pada waktu yang tepat untuk mempertahankan keamanan nasional," bunyi pernyataan itu.
"Biarkan militer menjaga negara tanpa rasa takut dan dengan keyakinan yang kuat," demikian bunyi pernyataan itu.
Taiwan memberikan tembakan peringatan ke pesawat tak berawak untuk pertama kalinya pada hari Selasa tak lama setelah Presiden Tsai Ing-wen memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan balasan yang kuat" terhadap apa yang disebutnya sebagai provokasi China.
Wilayah
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Militer Taiwan menembak jatuh drone tak dikenal yang memasuki wilayah udaranya itu di dekat sebuah pulau kecil di lepas pantai China pada Kamis (1/9/2022). Ini adalah pertama kalinya militer negara itu menembak jatuh sebuah drone setelah berjanji akan mengambil langkah-langkah baru yang keras untuk merespons meningkatnya gangguan semacam itu.
Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya, telah mengadakan latihan militer di sekitar pulau itu sejak awal bulan lalu sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.
Pemerintah Taiwan telah mengatakan tidak akan memprovokasi atau meningkatkan ketegangan tetapi baru-baru ini sangat marah dengan kasus drone China yang berulang kali berkeliaran di pulau-pulau yang dikendalikan oleh Taiwan di dekat pantai China.
Komando pertahanan untuk Kinmen, sekelompok pulau yang dikendalikan Taiwan di seberang kota Xiamen dan Quanzhou di China, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan bahwa pesawat tak berawak itu memasuki ruang udara terbatas di atas Lion Islet tepat setelah tengah hari.
"Pasukan di pulau itu mencoba memperingatkannya tetapi tidak berhasil, jadi menembak jatuh, dengan sisa-sisanya mendarat di laut," tambahnya seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, berbicara kepada angkatan bersenjata, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan China terus menggunakan intrusi pesawat tak berawak dan taktik "zona abu-abu" lainnya untuk mencoba mengintimidasi Taiwan, kantornya mengutipnya dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan Tsai sekali lagi menekankan bahwa Taiwan tidak akan memprovokasi perselisihan tetapi itu tidak berarti bahwa Taiwan tidak akan mengambil tindakan balasan.
"Dia juga telah memerintahkan Kementerian Pertahanan Nasional untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan kuat pada waktu yang tepat untuk mempertahankan keamanan nasional," bunyi pernyataan itu.
"Biarkan militer menjaga negara tanpa rasa takut dan dengan keyakinan yang kuat," demikian bunyi pernyataan itu.
Taiwan memberikan tembakan peringatan ke pesawat tak berawak untuk pertama kalinya pada hari Selasa tak lama setelah Presiden Tsai Ing-wen memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan balasan yang kuat" terhadap apa yang disebutnya sebagai provokasi China.
Wilayah
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ian)
tulis komentar anda