Belasan Roket Terjang Kota yang Dikuasai Rusia, Warga Sipil Berlindung

Senin, 29 Agustus 2022 - 20:39 WIB
Seorang prajurit Garda Nasional Rusia berdiri di pintu masuk gedung administrasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka, di wilayah Kherson, Ukraina. Foto/Sputnik
KHERSON - Kota Novaya Kakhovka yang dikuasai Rusia di Wilayah Kherson Ukraina mengevakuasi warga sipil karena serangan artileri terus-menerus oleh pasukan Kiev.

Kabar tersebut diungkapkan pemerintah setempat pada Senin (29/8/2022).

“Selama 24 jam, ada sekitar sepuluh salvo roket, masing-masing termasuk enam atau delapan roket atau lebih. Banyak objek sipil dirusak oleh mereka, termasuk pasar kota dan sekolah mengemudi di pusat kota,” ungkap kepala distrik Kakhovka, Vladimir Leontyev, kepada media.





Dia mengatakan Ukraina menggunakan peluncur roket HIMARS yang disediakan AS untuk mengganggu kota, yang terletak di tepi kiri Sungai Dnepr dan menjadi lokasi pembangkit listrik tenaga air. Pasukan Ukraina ditempatkan di seberang sungai.

Seorang juru bicara militer Ukraina mengklaim pada Senin bahwa pasukan Kiev telah melancarkan serangan di selatan negara itu, yang mencakup Wilayah Kherson, tempat Novaya Kakhovka berada.

Natalya Gumenyuk, yang berbicara di TV nasional atas nama komando selatan Ukraina, menolak memberikan rincian tentang operasi tersebut.



Dia hanya mengklaim pasukan Kiev melanggar "garis pertahanan pertama" pasukan Rusia.

Para pejabat Ukraina selama berbulan-bulan bertekad melancarkan serangan untuk merebut kembali kota Kherson dan mendorong pasukan Rusia meninggalkan Wilayah Kherson.

Namun awal bulan ini, ajudan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, Mikhail Podoliak, menjelaskan jenis janji ini harus dianggap sebagai bagian dari perang informasi melawan Rusia.

“Tentu saja, semua komentar publik adalah bagian dari perang informasi. Kita perlu menurunkan moral tentara Rusia,” tegas dia kepada BBC.

Kepala Republik Krimea Rusia Sergey Aksyonov yang berbatasan dengan Wilayah Kherson, menolak kata-kata Gumenyuk sebagai “berita palsu, seperti yang sebelumnya.”

Dia menganggap klaim Ukraina dibuat untuk "para tuan Barat Kiev yang perlu dipamerkan aksi."

“Pada kenyataannya, pasukan Ukraina menderita kerugian yang signifikan di front selatan,” ungkap Aksyonov.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More