2 Milisi Bentrok Sengit di Ibu Kota Libya, 23 Tewas dan 140 Terluka

Minggu, 28 Agustus 2022 - 09:12 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan agar kekerasan tersebut segera dihentikan.

"(Sekjen) mendesak pihak-pihak Libya untuk terlibat dalam dialog yang tulus untuk mengatasi kebuntuan politik yang sedang berlangsung dan tidak menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan perbedaan mereka," kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric.



"Dia lebih lanjut menyerukan kepada pihak-pihak untuk melindungi warga sipil dan menahan diri dari mengambil tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan dan memperdalam perpecahan," ia melanjutkan.

"PBB tetap siap untuk memberikan jasa dan mediasi yang baik untuk membantu aktor Libya memetakan jalan keluar dari kebuntuan politik, yang semakin mengancam stabilitas Libya yang diraih dengan susah payah," ujar Dujarric seperti dikutip dari CNN, Minggu (28/8/2022).

Menurut tweet dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Libya, Duta Besar AS untuk Libya Richard B. Norland mendesak pentingnya menghindari bentrokan kekerasan di Tripoli.

Norland mengatakan dia dan Presiden Dewan Kepresidenan Menfi pada hari Jumat membahas perlunya de-eskalasi, kedutaan tweeted Sabtu.

"Kami menyetujui kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan dasar konstitusional dan bergerak menuju pemilu, dan juga tentang pentingnya mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendapatan minyak Libya," tambah tweet itu.



Misi Dukungan PBB di Libya mengatakan dalam sebuah tweet bahwa pihaknya sangat prihatin dengan bentrokan bersenjata yang sedang berlangsung termasuk penembakan sedang dan berat tanpa pandang bulu di lingkungan berpenduduk sipil di Tripoli, yang dilaporkan menyebabkan korban sipil dan kerusakan fasilitas sipil termasuk rumah sakit.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More