Lockdown Dicabut, Warga Praha Gelar Makan Malam di Atas Jembatan
Rabu, 01 Juli 2020 - 09:31 WIB
PRAHA - Warga Ibu Kota Republik Ceko , Praha, berkumpul di Jembatan Charles pada Selasa waktu setempat. Mereka merayakan berakhirnya krisis virus Corona di negara itu dengan menggelar makan malam bersama di sepanjang meja raksasa yang didirikan di sebelah tenggara jembatan bersejarah itu.
Negara anggota Uni Eropa (UE) dengan populasi sebanyak 10,7 juta orang ini telah mencabut sebagian besar pembatasan anti virus Corona. Negara ini mencatat kurang dari 12 ribu kasus virus Corona dan angka kematian di bawah 350. (Baca: Hidup Normal Bebas Covid ala Selandia Baru: Belanja, Pesta, dan Pelukan )
Di jembatan abad ke-14, warga Praha mengunyah makanan ringan dan menyeruput minuman yang mereka bawa dari rumah, berbagi makanan dengan yang lain di meja sepanjang 500 meter.
"Semua orang harus melakukan sesuatu untuk berada di sini, membawa makanan atau bunga. Idenya adalah semua orang untuk terlibat," jelas pemilik kafe di Praha dan penyelenggara acara Ondrej Kobza.
"Kami ingin merayakan akhir dari krisis virus Corona dengan bertemu orang-orang dan menunjukkan bahwa mereka tidak lagi takut bertemu orang lain. Bahwa mereka tidak takut menerima sepotong roti lapis dari seseorang," imbuhnya.
"Masyarakat tidak boleh takut. Kalau tidak, kita akan mengalami krisis ekonomi, depresi dan itu akan memukul masyarakat lebih keras daripada Covid-19 ," kata Kobza seperti dikutip dari AFP, Rabu (1/7/2020).
Pria berusia 41 tahun ini dikenal karena menempatkan piano di jalan-jalan Praha, mengatur meja catur di alun-alun setempat dan membuat atap bak istana yang dapat diakses oleh publik.
Beberapa band bermain dan bernyanyi di sepanjang meja melengkung yang dihiasi dengan bunga aster dan pertemanan antar warga yang terjadi di atas camilan atau gelas.
"Saya menemukan acara itu di Facebook dan menganggapnya menarik," kata Galina Khomchenko-Krejcikova, seorang warga Rusia yang tinggal di Praha. Ia datang bersama seorang teman.
"Saya baru saja menyelesaikan shift malam jadi saya tidak punya waktu untuk menyiapkan apa pun. Tapi kami membawa anggur dan makanan ringan yang kami temukan di rumah," katanya.
Negara anggota Uni Eropa (UE) dengan populasi sebanyak 10,7 juta orang ini telah mencabut sebagian besar pembatasan anti virus Corona. Negara ini mencatat kurang dari 12 ribu kasus virus Corona dan angka kematian di bawah 350. (Baca: Hidup Normal Bebas Covid ala Selandia Baru: Belanja, Pesta, dan Pelukan )
Di jembatan abad ke-14, warga Praha mengunyah makanan ringan dan menyeruput minuman yang mereka bawa dari rumah, berbagi makanan dengan yang lain di meja sepanjang 500 meter.
"Semua orang harus melakukan sesuatu untuk berada di sini, membawa makanan atau bunga. Idenya adalah semua orang untuk terlibat," jelas pemilik kafe di Praha dan penyelenggara acara Ondrej Kobza.
"Kami ingin merayakan akhir dari krisis virus Corona dengan bertemu orang-orang dan menunjukkan bahwa mereka tidak lagi takut bertemu orang lain. Bahwa mereka tidak takut menerima sepotong roti lapis dari seseorang," imbuhnya.
"Masyarakat tidak boleh takut. Kalau tidak, kita akan mengalami krisis ekonomi, depresi dan itu akan memukul masyarakat lebih keras daripada Covid-19 ," kata Kobza seperti dikutip dari AFP, Rabu (1/7/2020).
Pria berusia 41 tahun ini dikenal karena menempatkan piano di jalan-jalan Praha, mengatur meja catur di alun-alun setempat dan membuat atap bak istana yang dapat diakses oleh publik.
Beberapa band bermain dan bernyanyi di sepanjang meja melengkung yang dihiasi dengan bunga aster dan pertemanan antar warga yang terjadi di atas camilan atau gelas.
"Saya menemukan acara itu di Facebook dan menganggapnya menarik," kata Galina Khomchenko-Krejcikova, seorang warga Rusia yang tinggal di Praha. Ia datang bersama seorang teman.
"Saya baru saja menyelesaikan shift malam jadi saya tidak punya waktu untuk menyiapkan apa pun. Tapi kami membawa anggur dan makanan ringan yang kami temukan di rumah," katanya.
(ber)
tulis komentar anda