Pertama Kali, 43 Warga Palestina Terbang ke Siprus dari Bandara Israel

Senin, 22 Agustus 2022 - 17:55 WIB
Pesawat tercermin di fasad Bandara Internasional Ramon, tepat di luar kota resor Laut Merah selatan Eilat, Israel, 21 Januari 2019. Foto/REUTERS/Ronen Zvulun
TEL AVIV - Sebanyak 43 warga Palestina terbang ke Siprus pada Senin (22/8/2022) dari bandara di Israel selatan.

Penerbangan ini sebagai bagian dari program percontohan untuk memungkinkan warga Palestina dari Tepi Barat untuk terbang ke luar negeri.

Langkah itu merupakan bagian dari serangkaian gerakan yang dikatakan Israel dilakukan untuk memperbaiki kondisi kehidupan warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.





Para pengkritik mengatakan langkah-langkah itu tidak mengatasi penghinaan oleh Israel selama beberapa dekade atau membuka jalan bagi berdirinya negara Palestina.

“Empat puluh tiga penduduk kota-kota di Tepi Barat, Betlehem, Jericho, Ramallah dan Nablus, lepas landas dari Bandara Ramon menuju Larnaca, Siprus,” ungkap Amir Assi, konsultan strategis yang mengoordinasikan penerbangan.



COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab untuk mengatur urusan sipil di Tepi Barat, mengkonfirmasi warga Palestina naik penerbangan internasional dari Bandara Ramon untuk pertama kalinya.

“Pekerjaan staf masih berlangsung untuk memfasilitasi penerbangan reguler bagi warga Palestina,” papar pernyataan COGAT.

Bandara Ramon yang baru dibuka terletak di dekat kota resor Israel Eilat, sekitar 230 kilometer selatan Yerusalem.

Ini lebih kecil dari Bandara Internasional Ben-Gurion Israel di luar Tel Aviv yang memiliki lebih sedikit penerbangan dan tujuan serta tidak terlalu sibuk.

Warga Palestina dari Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak memiliki bandara sendiri dan harus mengajukan permohonan izin bandara yang sulit diperoleh untuk menggunakan bandara Ben Gurion.

Izin tersebut hanya disetujui, jika ada, sesaat sebelum lepas landas.

Mereka yang berada di Tepi Barat yang ingin terbang ke luar negeri harus melakukan perjalanan ke ibu kota Yordania, Amman, melalui penyeberangan perbatasan Israel yang padat.

Penyeberangan tidak buka 24 jam sehari, memaksa banyak pelancong membayar untuk menginap di hotel terdekat sebelum penerbangan mereka.

Ada juga biaya perjalanan dan biaya penyeberangan yang membuat perjalanan menjadi beban keuangan tambahan.

Jalur Gaza telah berada dalam blokade Israel-Mesir sejak kelompok Hamas merebut kekuasaan pada 2007. Semua pergerakan masuk dan keluar dari wilayah itu sangat dibatasi Israel dan Mesir.

Otoritas bandara mengatakan awal bulan ini bahwa akan ada penerbangan dua kali seminggu untuk warga Palestina dari Ramon ke Antalya, Turki, pada akhir Agustus dan penerbangan ke Istanbul akan dimulai pada September.

Israel merebut Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Palestina menginginkan wilayah itu untuk negara masa depan.

Belum ada pembicaraan damai yang substantif selama lebih dari satu dekade.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More