Penyusup Kastil Windsor Ingin Bunuh Ratu Elizabeth II untuk Balas Dendam
Kamis, 18 Agustus 2022 - 09:55 WIB
Orang-orang India telah lama menuntut permintaan maaf resmi dari Inggris atas apa yang juga dikenal sebagai pembantaian Jallianwala Bagh 1919, ketika pasukan Inggris menembaki warga sipil tak bersenjata yang berkumpul untuk memprotes hukum kolonial.
Ratu Elizabeth II meletakkan karangan bunga di lokasi pembantaian selama kunjungan ke India pada tahun 1997 dan menyebutnya sebagai "contoh menyedihkan" dari "episode sulit" di masa lalu.
Chail, yang muncul di sidang pengadilan Rabu melalui videolink, berbicara singkat untuk mengonfirmasi namanya, tanggal lahirnya dan memberikan alamatnya sebagai Broadmoor, sebuah rumah sakit jiwa dengan keamanan tinggi. Dia tidak memasukkan pembelaan.
Ratu Elizabeth II berada di kastil pada hari penyusupan dengan putranya; Pangeran Charles, dan anggota keluarga dekat lainnya.
Penuntut mengatakan Chail telah memasuki pekarangan pada pukul 08.10 pagi dan ditemukan oleh petugas perlindungan di daerah di mana penyusup memiliki akses ke tempat pribadi kastil.
Petugas, yang mengatakan Chail tampak seperti sesuatu yang keluar dari film atau berpakaian untuk Halloween dengan tudung dan topeng, bertanya: "Ada yang bisa saya bantu?".
Menurut kesaksian di pengadilan, Chail menjawab: "Saya di sini untuk membunuh ratu".
Petugas itu kemudian menarik taser-nya dan berteriak pada Chail untuk berlutut dan menjatuhkan panahnya. Chail memenuhi perintah tersebut.
Panah yang ditemukan adalah “Supersonic X-bow”, baut yang dilepaskan yang berpotensi menyebabkan cedera serius atau fatal.
Ratu Elizabeth II meletakkan karangan bunga di lokasi pembantaian selama kunjungan ke India pada tahun 1997 dan menyebutnya sebagai "contoh menyedihkan" dari "episode sulit" di masa lalu.
Chail, yang muncul di sidang pengadilan Rabu melalui videolink, berbicara singkat untuk mengonfirmasi namanya, tanggal lahirnya dan memberikan alamatnya sebagai Broadmoor, sebuah rumah sakit jiwa dengan keamanan tinggi. Dia tidak memasukkan pembelaan.
Ratu Elizabeth II berada di kastil pada hari penyusupan dengan putranya; Pangeran Charles, dan anggota keluarga dekat lainnya.
Penuntut mengatakan Chail telah memasuki pekarangan pada pukul 08.10 pagi dan ditemukan oleh petugas perlindungan di daerah di mana penyusup memiliki akses ke tempat pribadi kastil.
Petugas, yang mengatakan Chail tampak seperti sesuatu yang keluar dari film atau berpakaian untuk Halloween dengan tudung dan topeng, bertanya: "Ada yang bisa saya bantu?".
Menurut kesaksian di pengadilan, Chail menjawab: "Saya di sini untuk membunuh ratu".
Petugas itu kemudian menarik taser-nya dan berteriak pada Chail untuk berlutut dan menjatuhkan panahnya. Chail memenuhi perintah tersebut.
Panah yang ditemukan adalah “Supersonic X-bow”, baut yang dilepaskan yang berpotensi menyebabkan cedera serius atau fatal.
(min)
tulis komentar anda