Rusia Pecat Komandan Armada Laut Hitam setelah Krimea Dihajar Ukraina
Kamis, 18 Agustus 2022 - 06:01 WIB
Pada Rabu, dinas keamanan FSB Rusia mengatakan telah menahan enam anggota dari apa yang disebutnya sel teroris di Krimea, meskipun tidak mengatakan apakah mereka dicurigai terlibat dalam ledakan tersebut.
Armada Laut Hitam Rusia juga dituding memblokade pelabuhan Ukraina sejak awal perang, menghalangi ekspor biji-bijian penting, yang baru sekarang mulai bergerak lagi di bawah perjanjian yang ditengahi oleh Turki dan PBB.
Tiga kapal lainnya meninggalkan Ukraina pada Rabu, menurut Kementerian Infrastruktur di halaman Facebook-nya.
"Pagi ini, tiga kapal dengan produk makanan Ukraina meninggalkan pelabuhan Chornomorsk dan Odesa... Lebih dari 33.000 ton produk pertanian ada di dalamnya," papar pernyataan itu.
Perang telah menyebabkan jutaan orang melarikan diri, membunuh ribuan orang dan memperdalam keretakan geopolitik antara Barat dan Rusia.
Rusia mengatakan tujuan operasinya adalah demiliterisasi tetangganya dan melindungi komunitas berbahasa Rusia.
Ukraina, yang melepaskan diri dari kekuasaan Moskow ketika Uni Soviet bubar pada 1991, menuduh Rusia melancarkan perang penaklukan ala kekaisaran.
Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk timur, yang telah menyaksikan beberapa pertempuran paling sengit, mengatakan pada Rabu pagi bahwa dua warga sipil tewas dan tujuh orang terluka dalam penembakan oleh pasukan Rusia dalam 24 jam terakhir.
Pemerintah Ukraina telah memerintahkan evakuasi massal di Donetsk, tetapi bagi satu pasangan di peternakan kecil di dekat kota Kramatorsk, pergi bukanlah pilihan.
“Nenek tidak bisa diangkut, usianya hampir 100 tahun,” ujar Nataliia Ataiantz (47) saat memeriksa wanita tua itu.
Armada Laut Hitam Rusia juga dituding memblokade pelabuhan Ukraina sejak awal perang, menghalangi ekspor biji-bijian penting, yang baru sekarang mulai bergerak lagi di bawah perjanjian yang ditengahi oleh Turki dan PBB.
Tiga kapal lainnya meninggalkan Ukraina pada Rabu, menurut Kementerian Infrastruktur di halaman Facebook-nya.
"Pagi ini, tiga kapal dengan produk makanan Ukraina meninggalkan pelabuhan Chornomorsk dan Odesa... Lebih dari 33.000 ton produk pertanian ada di dalamnya," papar pernyataan itu.
Perang telah menyebabkan jutaan orang melarikan diri, membunuh ribuan orang dan memperdalam keretakan geopolitik antara Barat dan Rusia.
Rusia mengatakan tujuan operasinya adalah demiliterisasi tetangganya dan melindungi komunitas berbahasa Rusia.
Ukraina, yang melepaskan diri dari kekuasaan Moskow ketika Uni Soviet bubar pada 1991, menuduh Rusia melancarkan perang penaklukan ala kekaisaran.
Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk timur, yang telah menyaksikan beberapa pertempuran paling sengit, mengatakan pada Rabu pagi bahwa dua warga sipil tewas dan tujuh orang terluka dalam penembakan oleh pasukan Rusia dalam 24 jam terakhir.
Pemerintah Ukraina telah memerintahkan evakuasi massal di Donetsk, tetapi bagi satu pasangan di peternakan kecil di dekat kota Kramatorsk, pergi bukanlah pilihan.
“Nenek tidak bisa diangkut, usianya hampir 100 tahun,” ujar Nataliia Ataiantz (47) saat memeriksa wanita tua itu.
tulis komentar anda