Kroni-kroni Fanatik Menangis saat Diberitahu Kim Jong-un Sakit Parah
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 13:29 WIB
Dia juga menyerukan agar tindakan penguncian dan penahanan dilonggarkan karena dia mengeklaim negara itu hanya kehilangan 74 warga Korea Utara karena virus corona.
"Dia memujinya sebagai keajaiban yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah komunitas kesehatan dunia," tulis media pemerintah, KCNA, yang dilansir Daily Mirror, Jumat (12/8/2022).
Wabah Covid-19 pertama kali diumumkan di Korut pada 12 Mei tahun ini.
Menurut Kim Yo-jong, wabah Covid-19 di negaranya disebarkan melalui selebaran yang terkontaminasi yang dikirim melalui perbatasan oleh Korea Selatan.
Dia mengeklaim Korea Selatan berada di balik selebaran itu dan Korea Utara akan mengeluarkan respons bersenjata jika mereka tidak berhenti.
Korea Selatan menolak mentah-mentah klaim tersebut.
Para aktivis di Korea Selatan diketahui mengirim balon melintasi perbatasan dengan selebaran yang berisi kritik terhadap Kim Jong-un, tetapi diragukan jika hal itu menyebabkan wabah Covid-19.
Ada pertemuan besar pada bulan April tahun ini dan negara itu juga membuka perbatasannya untuk lalu lintas barang dari China pada bulan Januari.
Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 yang diakui Korut mencapai 74 orang, yang digambarkan oleh Kim Jong-un sebagai "keajaiban yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah komunitas kesehatan dunia."
Namun, angka korban itu juga diragukan karena ada laporan sekitar 4,8 juta kasus demam di negara itu meski tidak digambarkan sebagai kasus Covid-19.
"Dia memujinya sebagai keajaiban yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah komunitas kesehatan dunia," tulis media pemerintah, KCNA, yang dilansir Daily Mirror, Jumat (12/8/2022).
Wabah Covid-19 pertama kali diumumkan di Korut pada 12 Mei tahun ini.
Menurut Kim Yo-jong, wabah Covid-19 di negaranya disebarkan melalui selebaran yang terkontaminasi yang dikirim melalui perbatasan oleh Korea Selatan.
Dia mengeklaim Korea Selatan berada di balik selebaran itu dan Korea Utara akan mengeluarkan respons bersenjata jika mereka tidak berhenti.
Korea Selatan menolak mentah-mentah klaim tersebut.
Para aktivis di Korea Selatan diketahui mengirim balon melintasi perbatasan dengan selebaran yang berisi kritik terhadap Kim Jong-un, tetapi diragukan jika hal itu menyebabkan wabah Covid-19.
Ada pertemuan besar pada bulan April tahun ini dan negara itu juga membuka perbatasannya untuk lalu lintas barang dari China pada bulan Januari.
Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 yang diakui Korut mencapai 74 orang, yang digambarkan oleh Kim Jong-un sebagai "keajaiban yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah komunitas kesehatan dunia."
Namun, angka korban itu juga diragukan karena ada laporan sekitar 4,8 juta kasus demam di negara itu meski tidak digambarkan sebagai kasus Covid-19.
tulis komentar anda