PM Johnson: Warga Inggris Lebih Gemuk Dibanding Warga Eropa Lain
Senin, 29 Juni 2020 - 22:01 WIB
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson memperingatkan warga Inggris lebih gemuk dibandingkan warga negara lain di Eropa.
Menurut Johnson, hanya warga Malta yang lebih gemuk dibandingkan warga Inggris. Dia menyatakan masalah obesitas mengakibatkan banyak korban jiwa dan membuat tagihan di lembaga kesehatan NHS membengkak.
Namun Johnson menolak merinci bagaimana dia akan intervensi dengan kebijakan pemerintah seperti pajak lebih tinggi, melarang kesepakatan terkait makanan tak sehat, dan iklan makanan cepat saji.
Saat berbicara dengan Times Radio, Johnson juga menyangkal spekulasi bahwa dia masih kesulitan pulih dari dampak virus corona. Dia pun mengaku telah mulai menurunkan berat badan.
Upaya mengatasi obesitas di Inggris semakin menguat setelah muncul informasi bahwa orang gemuk lebih berisiko meninggal dunia dan sakit serius akibat Covid-19.
Para pejabat Inggris telah menyusun sejumlah rencana termasuk operasi bariatric, seperti pita lambung, sebagai bagian program fitness lebih luas termasuk himbauan diet dan rencana olahraga keluarga.
Langkah lain termasuk larangan promosi makanan beli satu dapat satu, minuman isi ulang gratis di restoran dan kewajiban data jumlah kalori pada menu makanan.
Johnson mengakui dia mengambil sikap lebih bebas dalam isu pajak gula. Namun dia menekankan dampak obesitas tak dapat diabaikan.
“Saya takut membandingkan negara indah kita ini dengan negara lain di Eropa, kita jauh lebih gemuk dibandingkan sebagian besar lainnya, kecuali dari warga Malta untuk beberapa alasan,” tutur PM Johnson.
Menurut Johnson, hanya warga Malta yang lebih gemuk dibandingkan warga Inggris. Dia menyatakan masalah obesitas mengakibatkan banyak korban jiwa dan membuat tagihan di lembaga kesehatan NHS membengkak.
Namun Johnson menolak merinci bagaimana dia akan intervensi dengan kebijakan pemerintah seperti pajak lebih tinggi, melarang kesepakatan terkait makanan tak sehat, dan iklan makanan cepat saji.
Saat berbicara dengan Times Radio, Johnson juga menyangkal spekulasi bahwa dia masih kesulitan pulih dari dampak virus corona. Dia pun mengaku telah mulai menurunkan berat badan.
Upaya mengatasi obesitas di Inggris semakin menguat setelah muncul informasi bahwa orang gemuk lebih berisiko meninggal dunia dan sakit serius akibat Covid-19.
Para pejabat Inggris telah menyusun sejumlah rencana termasuk operasi bariatric, seperti pita lambung, sebagai bagian program fitness lebih luas termasuk himbauan diet dan rencana olahraga keluarga.
Langkah lain termasuk larangan promosi makanan beli satu dapat satu, minuman isi ulang gratis di restoran dan kewajiban data jumlah kalori pada menu makanan.
Johnson mengakui dia mengambil sikap lebih bebas dalam isu pajak gula. Namun dia menekankan dampak obesitas tak dapat diabaikan.
“Saya takut membandingkan negara indah kita ini dengan negara lain di Eropa, kita jauh lebih gemuk dibandingkan sebagian besar lainnya, kecuali dari warga Malta untuk beberapa alasan,” tutur PM Johnson.
tulis komentar anda