Wabah Virus Baru Muncul di China, Taiwan Tingkatkan Kewaspadaan
Selasa, 09 Agustus 2022 - 18:35 WIB
Kemunculannya terjadi saat pejabat kesehatan masyarakat di seluruh dunia masih menangani pandemi Covid-19 yang dilaporkan telah menewaskan lebih dari 6,4 juta orang.
Belum diketahui apakah patogen dapat menyebar dari manusia ke manusia, menurut para peneliti.
Pengujian pada hewan di daerah yang terkena dampak menunjukkan 5% anjing dan 2% kambing telah terinfeksi. Tikus mungkin menjadi pembawa utama LayV, karena 27% dinyatakan positif.
“Tak satu pun dari 35 manusia yang terinfeksi memiliki kontak dekat satu sama lain atau riwayat paparan umum,” ujar Chuang.
Pelacakan kontak menunjukkan tidak ada anggota keluarga atau individu lain yang terpapar orang yang terinfeksi virus tersebut.
CDC Taiwan akan bekerja dengan regulator pertanian untuk mempelajari apakah patogen serupa ada pada spesies asli pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, menurut Chuang.
“Wabah China sejauh ini belum menyebabkan kematian,” ungkap dia.
Peneliti China menemukan henipavirus baru, yang disebut Mojiang paramyxovirus (MojV), pada tahun 2013.
Tikus yang tinggal di tambang tembaga yang ditinggalkan di provinsi Yunnan ditemukan terinfeksi virus.
Tiga pria yang telah bekerja di tambang jatuh sakit dengan radang paru-paru parah. Mereka meninggal jauh sebelum para ilmuwan tiba di tempat kejadian, jadi tidak ada koneksi langsung ke MojV yang dikonfirmasi.
Belum diketahui apakah patogen dapat menyebar dari manusia ke manusia, menurut para peneliti.
Pengujian pada hewan di daerah yang terkena dampak menunjukkan 5% anjing dan 2% kambing telah terinfeksi. Tikus mungkin menjadi pembawa utama LayV, karena 27% dinyatakan positif.
“Tak satu pun dari 35 manusia yang terinfeksi memiliki kontak dekat satu sama lain atau riwayat paparan umum,” ujar Chuang.
Pelacakan kontak menunjukkan tidak ada anggota keluarga atau individu lain yang terpapar orang yang terinfeksi virus tersebut.
CDC Taiwan akan bekerja dengan regulator pertanian untuk mempelajari apakah patogen serupa ada pada spesies asli pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, menurut Chuang.
“Wabah China sejauh ini belum menyebabkan kematian,” ungkap dia.
Peneliti China menemukan henipavirus baru, yang disebut Mojiang paramyxovirus (MojV), pada tahun 2013.
Tikus yang tinggal di tambang tembaga yang ditinggalkan di provinsi Yunnan ditemukan terinfeksi virus.
Tiga pria yang telah bekerja di tambang jatuh sakit dengan radang paru-paru parah. Mereka meninggal jauh sebelum para ilmuwan tiba di tempat kejadian, jadi tidak ada koneksi langsung ke MojV yang dikonfirmasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda