Israel Prediksi Berapa Lama Pertempuran di Gaza Berlangsung

Minggu, 07 Agustus 2022 - 00:01 WIB
Israel meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza pada Sabtu (6/8/2022). Foto/Mohammed Salem/REUTERS
TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka siap untuk "sepekan pertempuran" setelah Israel mulai menyerang sasaran di Gaza pada Jumat (5/8/2022).

Mereka menambahkan bahwa tidak ada pembicaraan damai saat ini. Itu artinya pertempuran akan terus berlanjut hingga sekitar tujuh hari.

IDF mengatakan lebih dari 160 roket telah ditembakkan ke Israel dari Gaza sejak Jumat sore.



“Sistem pertahanan rudal Iron Dome menghancurkan 95% roket di udara,” papar Juru Bicara IDF Brigadir Jenderal Ran Kochav.



“Misi Operasi Breaking Dawn diluncurkan sebagai tanggapan terhadap ancaman serangan terhadap warga sipil Israel yang ditimbulkan oleh organisasi teroris Jihad Islam," ungkap pernyataan IDF.

Kochav mengatakan, “Militer Israel menyerang 40 sasaran, termasuk lima landasan peluncuran roket dan enam toko atau lokasi produksi roket.”

Dia menambahkan komandan senior Jihad Islam Palestina (PIJ) Tayseer al-Jabari termasuk di antara para korban tewas.



“Negara Israel sedang bekerja untuk membela warganya dan bahwa kami akan beroperasi dengan tegas dan dengan presisi setinggi mungkin melawan operasi teror dan infrastruktur,” tweet Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz.

“Sayap militer kelompok Jihad Islam Palestina, Brigade Al-Quds, mengatakan pihaknya menembakkan 60 roket ke kota-kota Israel sebagai tanggapan atas pemboman Israel di Gaza,” papar laporan Al Jazeera.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pada Sabtu bahwa 15 warga sipil, termasuk seorang gadis berusia lima tahun, tewas oleh serangan Israel dan 84 orang terluka.

Satu orang terluka oleh pecahan peluru dari roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan, menurut Times of Israel.

Ketegangan meningkat setelah Jihad Islam mengancam akan melakukan pembalasan setelah Israel menangkap pemimpin kelompok itu di Tepi Barat, Bassem Saadi, pada Senin.

Seorang remaja Palestina tewas dalam serangan di rumah Saadi, yang memicu protes di kalangan warga Palestina.

Gantz mengatakan pada Jumat bahwa ancaman dari gerilyawan Palestina di perbatasan Gaza “akan dihilangkan dengan satu atau lain cara.”

Pada Sabtu, Menhan Israel menyetujui panggilan hingga 25.000 pasukan cadangan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Yair Lapid mengatakan, “Operasi di Gaza akan memakan waktu lama.”

Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland mengatakan pada Jumat bahwa dia “sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan, termasuk pembunuhan yang ditargetkan hari ini terhadap seorang pemimpin Jihad Islam Palestina di Gaza, serta korban sipil Palestina.”

Utusan Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengkritik badan internasional tersebut karena, “Membuat perbandingan yang salah dan tidak bermoral antara demokrasi yang taat hukum dan organisasi teror radikal.”
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More