Ukraina Ancam Invasi Balik Rusia, Perang Makin Memanas

Kamis, 28 Juli 2022 - 14:40 WIB
Juru bicara intelijen militer Ukraina, Vadim Skibitskiy, mengeklaim bahwa Crimea dapat menjadi sasaran sistem roket peluncuran ganda 142 HIMARS dan M270 MLRS yang dipasok Amerika Serikat (AS).

Moskow menanggapi dengan mengatakan bahwa Ukraina akan membayar mahal jika memutuskan untuk menyerang Crimea.

Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan pada pertengahan Juli bahwa Moskow mungkin merespons dengan serangan besar-besaran yang menargetkan kepemimpinan Ukraina jika itu terjadi.

AS dan sekutunya sebelumnya enggan untuk memasok Ukraina dengan senjata jarak jauh yang mampu menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia karena mereka khawatir tentang potensi eskalasi konflik.

Washington belum setuju untuk mengirim rudal balistik taktis dengan jarak hingga 300 kilometer ke Ukraina. Rudal semacam itu dapat digunakan oleh peluncur roket ganda HIMARS buatan AS yang diserahkan Washington ke Kiev.

Namun, menurut juru bicara tentara Republik Rakyat Donetsk (DPR), Eduard Basurin, pasukan Ukraina mungkin telah menerima rudal untuk HIMARS dengan jangkauan 300 km. Basurin mengatakan pasukan DPR telah menemukan potongan-potongan amunisi dengan jangkauan 110 kilometer hingga 120 kilometer, yang berarti bahwa Kiev juga dapat memiliki rudal dengan jangkauan sepanjang 300 kilometer.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada hari Rabu bahwa kegigihan Barat dalam memompa Ukraina dengan senjata jarak jauh, termasuk HIMARS, telah membuat Moskow mempertimbangkan kembali tujuan operasi militernya di negara tetangga.

"Mereka sekarang melampaui Donbas dan mencakup beberapa wilayah Ukraina lainnya," katanya, merujuk pada wilayah operasi militer Rusia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More