Jokowi Bertemu Xi Jinping, Perkuat Kerja Sama RI dan China
Selasa, 26 Juli 2022 - 20:09 WIB
Jokowi dan Xi Jinping sepakat bahwa Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia telah mempertahankan momentum pembangunan yang kuat sejak 2013.
Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, menghadapi perubahan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pandemi Covid-19.
China dan RI telah menjalin sinergi baru melalui empat -pilar kerjasama yang meliputi politik, ekonomi, people-to-people exchanges dan proyek-proyek maritim.
Semua itu untuk mempromosikan semangat solidaritas dalam memerangi pandemi dan mencari pembangunan bersama, dan menunjukkan kemitraan antara dua negara berkembang utama.
Xi Jinping dan Jokowi percaya hubungan China-Indonesia memiliki signifikansi strategis yang besar dan pengaruh global yang luas dan sepakat untuk berjuang untuk arah umum membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama, dan berkomitmen menempa model teladan negara-negara berkembang utama, mencari keuntungan bersama, hasil win-win, pembangunan bersama dan kerjasama Selatan-Selatan.
Jokowi dan Xi Jinping telah menugaskan Menteri Luar Negeri mereka untuk membahas lebih lanjut unsur-unsur dan prinsip-prinsip tujuan ini.
Beijing dan Jakarta akan mempercepat perumusan Rencana Aksi Lima Tahun baru Pelaksanaan Kemitraan Strategis Komprehensif antara China dan Indonesia (2022-2026).
Di bawah bimbingan strategis kedua Kepala Negara, kedua belah pihak akan memainkan sepenuhnya Mekanisme Dialog dan Kerjasama Tingkat Tinggi China-Indonesia (HDCM) dan mekanisme dan dialog bilateral lainnya yang ada.
China dan Indonesia akan membuat rencana keseluruhan untuk kerja sama konkrit di berbagai bidang dan memperkuat koordinasi strategis dalam urusan regional dan multilateral, untuk lebih meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa, dan memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran regional, dan menjaga keadilan dan keadilan global.
Jokowi dan Xi Jinping mengakui tonggak penting dalam kerja sama perdagangan bilateral dalam beberapa tahun terakhir. China dan Indonesia berkomitmen untuk lebih meningkatkan volume perdagangan bilateral.
Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, menghadapi perubahan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pandemi Covid-19.
China dan RI telah menjalin sinergi baru melalui empat -pilar kerjasama yang meliputi politik, ekonomi, people-to-people exchanges dan proyek-proyek maritim.
Semua itu untuk mempromosikan semangat solidaritas dalam memerangi pandemi dan mencari pembangunan bersama, dan menunjukkan kemitraan antara dua negara berkembang utama.
Xi Jinping dan Jokowi percaya hubungan China-Indonesia memiliki signifikansi strategis yang besar dan pengaruh global yang luas dan sepakat untuk berjuang untuk arah umum membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama, dan berkomitmen menempa model teladan negara-negara berkembang utama, mencari keuntungan bersama, hasil win-win, pembangunan bersama dan kerjasama Selatan-Selatan.
Jokowi dan Xi Jinping telah menugaskan Menteri Luar Negeri mereka untuk membahas lebih lanjut unsur-unsur dan prinsip-prinsip tujuan ini.
Beijing dan Jakarta akan mempercepat perumusan Rencana Aksi Lima Tahun baru Pelaksanaan Kemitraan Strategis Komprehensif antara China dan Indonesia (2022-2026).
Di bawah bimbingan strategis kedua Kepala Negara, kedua belah pihak akan memainkan sepenuhnya Mekanisme Dialog dan Kerjasama Tingkat Tinggi China-Indonesia (HDCM) dan mekanisme dan dialog bilateral lainnya yang ada.
China dan Indonesia akan membuat rencana keseluruhan untuk kerja sama konkrit di berbagai bidang dan memperkuat koordinasi strategis dalam urusan regional dan multilateral, untuk lebih meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa, dan memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran regional, dan menjaga keadilan dan keadilan global.
Jokowi dan Xi Jinping mengakui tonggak penting dalam kerja sama perdagangan bilateral dalam beberapa tahun terakhir. China dan Indonesia berkomitmen untuk lebih meningkatkan volume perdagangan bilateral.
tulis komentar anda