Moldova Ketakutan Jadi Target Invasi Rusia setelah Ukraina
Selasa, 26 Juli 2022 - 09:24 WIB
“Kami melakukan segala yang mungkin untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dan untuk memastikan bahwa pertempuran tidak meningkat," ujarnya, seperti dikutip The Hill, Selasa (26/7/2022).
Perang Rusia, yang sebagian dilancarkan untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO, juga menjadi bumerang bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana Swedia dan Finlandia sekarang mempercepat aplikasi mereka sendiri untuk bergabung dengan aliansi keamanan pimpinan Amerika Serikat tersebut.
Moldova adalah negara kecil dengan populasi sekitar 2,5 juta orang. Itu adalah bagian dari Uni Soviet sampai tahun 1991, dan memisahkan diri dari blok Komunis saat Soviet bubar.
Selama perang di Ukraina, Moldova telah menampung sekitar setengah juta pengungsi Ukraina, sekaligus menampung lebih banyak pengungsi per kapita daripada negara lain mana pun.
Ketakutan Moldova akan invasi Rusia meningkat pada bulan Maret, ketika sebuah foto yang bocor menunjukkan sekutu Putin; Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, menunjuk ke Moldova di peta pertempuran.
Gavrilița mengatakan agresi Putin telah menciptakan “situasi sulit” bagi negara-negara Eropa lainnya, bukan hanya Moldova.
“Jika suatu negara dapat memulai perang aneksasi tanpa memperhatikan hukum internasional, maka dalam hal ini, tidak ada yang aman,” katanya. “Saya pikir banyak negara khawatir.”
Perang Rusia, yang sebagian dilancarkan untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO, juga menjadi bumerang bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana Swedia dan Finlandia sekarang mempercepat aplikasi mereka sendiri untuk bergabung dengan aliansi keamanan pimpinan Amerika Serikat tersebut.
Moldova adalah negara kecil dengan populasi sekitar 2,5 juta orang. Itu adalah bagian dari Uni Soviet sampai tahun 1991, dan memisahkan diri dari blok Komunis saat Soviet bubar.
Selama perang di Ukraina, Moldova telah menampung sekitar setengah juta pengungsi Ukraina, sekaligus menampung lebih banyak pengungsi per kapita daripada negara lain mana pun.
Ketakutan Moldova akan invasi Rusia meningkat pada bulan Maret, ketika sebuah foto yang bocor menunjukkan sekutu Putin; Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, menunjuk ke Moldova di peta pertempuran.
Gavrilița mengatakan agresi Putin telah menciptakan “situasi sulit” bagi negara-negara Eropa lainnya, bukan hanya Moldova.
“Jika suatu negara dapat memulai perang aneksasi tanpa memperhatikan hukum internasional, maka dalam hal ini, tidak ada yang aman,” katanya. “Saya pikir banyak negara khawatir.”
(min)
tulis komentar anda