Lereng Gunung di Tambang Batu Bara China Runtuh, 10 Tewas
Minggu, 24 Juli 2022 - 22:15 WIB
BEIJING - Sepuluh orang tewas dan tujuh luka-luka pada Sabtu (23/7/2022), setelah runtuhnya bagian gunung di sebuah tambang batu bara di China . Peristiwa itu dilpaorkan saluran televisi pemerintah China, CCTV.
“Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11:15 waktu setempat (03.15 GMT) di provinsi barat laut Gansu,” sebut laporan CCTV. Dilaporkan pula operasi penyelamatan sekarang telah berakhir.
“Personel bergerak di sekitar lokasi penambangan di kota Baiyin, ketika terjadi keruntuhan lereng gunung yang mengubur para karyawan dan juga kendaraan ini," kata CCTV. “Sebanyak 17 orang terjebak” lanjut laporan itu.
Menurut laporan akhir pada Sabtu malam, setelah penemuan mayat terakhir, 10 orang dinyatakan meninggal dan tujuh luka ringan. "Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kecelakaan," kata laporan CCTV.
Hanya sedikit informasi yang diberikan tentang lokasi penambangan, kota Baiyin. Wilayah itu terdiri dari sebagian gunung dan sebagian gurun. Pada awalnya daerah tersebut didirikan sebagai basis pertambangan tembaga nasional pada 1950-an.
Kecelakaan pertambangan sering terjadi di Cina, di mana industri ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dan peraturan sering kali tidak ditegakkan dengan baik. Namun, keselamatan telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, seperti halnya liputan media tentang insiden besar, yang banyak di antaranya pernah diabaikan.
Tetapi sektor ini tetap berbahaya dan instruksi keselamatan seringkali lemah, terutama di lokasi yang paling sederhana. September lalu, 19 penambang yang terdampar di bawah tanah setelah runtuhnya tambang batu bara di provinsi Qinghai di barat laut negara itu, ditemukan tewas setelah pencarian panjang.
Tiga bulan kemudian di provinsi Shanxi utara, ratusan penyelamat dikirim ke tambang batu bara yang kebanjiran yang membuat para penambang terjebak. Dua puluh pekerja diselamatkan, dan dua mayat ditemukan setelah operasi dua hari yang dramatis.
Pihak berwenang sebagai tanggapan telah berjanji untuk menindak operasi penggalian ilegal yang melonjak setelah lonjakan harga bahan bakar fosil. Dan awal tahun lalu, 11 penambang dari kelompok 22 diselamatkan dari tambang yang runtuh di provinsi Shandong timur, setelah menghabiskan dua minggu terdampar ratusan meter di bawah tanah.
China bergantung pada batu bara untuk sekitar 60 persen listriknya, dan telah meminta penambang domestik untuk meningkatkan kapasitas sebesar 300 juta ton tahun ini.
Dewan Negara, kabinet China, pada bulan Mei mengumumkan 10 miliar yuan (USD1,5 miliar) investasi dalam pembangkit listrik tenaga batu bara, karena produsen ditekan untuk meningkatkan produksi sebelum 2025, setelah itu Presiden Xi Jinping berjanji untuk menghentikan penggunaannya secara bertahap.
“Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11:15 waktu setempat (03.15 GMT) di provinsi barat laut Gansu,” sebut laporan CCTV. Dilaporkan pula operasi penyelamatan sekarang telah berakhir.
Baca Juga
“Personel bergerak di sekitar lokasi penambangan di kota Baiyin, ketika terjadi keruntuhan lereng gunung yang mengubur para karyawan dan juga kendaraan ini," kata CCTV. “Sebanyak 17 orang terjebak” lanjut laporan itu.
Menurut laporan akhir pada Sabtu malam, setelah penemuan mayat terakhir, 10 orang dinyatakan meninggal dan tujuh luka ringan. "Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kecelakaan," kata laporan CCTV.
Hanya sedikit informasi yang diberikan tentang lokasi penambangan, kota Baiyin. Wilayah itu terdiri dari sebagian gunung dan sebagian gurun. Pada awalnya daerah tersebut didirikan sebagai basis pertambangan tembaga nasional pada 1950-an.
Kecelakaan pertambangan sering terjadi di Cina, di mana industri ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dan peraturan sering kali tidak ditegakkan dengan baik. Namun, keselamatan telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, seperti halnya liputan media tentang insiden besar, yang banyak di antaranya pernah diabaikan.
Tetapi sektor ini tetap berbahaya dan instruksi keselamatan seringkali lemah, terutama di lokasi yang paling sederhana. September lalu, 19 penambang yang terdampar di bawah tanah setelah runtuhnya tambang batu bara di provinsi Qinghai di barat laut negara itu, ditemukan tewas setelah pencarian panjang.
Tiga bulan kemudian di provinsi Shanxi utara, ratusan penyelamat dikirim ke tambang batu bara yang kebanjiran yang membuat para penambang terjebak. Dua puluh pekerja diselamatkan, dan dua mayat ditemukan setelah operasi dua hari yang dramatis.
Pihak berwenang sebagai tanggapan telah berjanji untuk menindak operasi penggalian ilegal yang melonjak setelah lonjakan harga bahan bakar fosil. Dan awal tahun lalu, 11 penambang dari kelompok 22 diselamatkan dari tambang yang runtuh di provinsi Shandong timur, setelah menghabiskan dua minggu terdampar ratusan meter di bawah tanah.
China bergantung pada batu bara untuk sekitar 60 persen listriknya, dan telah meminta penambang domestik untuk meningkatkan kapasitas sebesar 300 juta ton tahun ini.
Dewan Negara, kabinet China, pada bulan Mei mengumumkan 10 miliar yuan (USD1,5 miliar) investasi dalam pembangkit listrik tenaga batu bara, karena produsen ditekan untuk meningkatkan produksi sebelum 2025, setelah itu Presiden Xi Jinping berjanji untuk menghentikan penggunaannya secara bertahap.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda