Daftar Warga AS yang Tewas di Ukraina Bertambah
Minggu, 24 Juli 2022 - 13:15 WIB
WASHINGTON - Daftar warga Amerika Serikat (AS) yang tewas di Ukraina bertambah. Departemen Luar Negeri AS mengatakan dua warga Amerika yang diyakini bertempur untuk Ukraina baru-baru ini tewas di wilayah Donbas.
"Kami dapat mengkonfirmasi kematian dua warga AS baru-baru ini di wilayah Donbas Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
“Kami berhubungan dengan keluarga dan memberikan semua kemungkinan bantuan konsuler,” imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Minggu (24/7/2022).
Para pejabat itu menolak untuk menjelaskan secara spesifik bagaimana kedua warga Amerika itu tewas, tetapi menekankan bahwa mereka berhubungan dengan keluarga mereka.
"Untuk menghormati keluarga selama masa sulit ini, kami tidak memiliki apa-apa lagi," katanya.
Diketahui salah satu warga Amerika yang tewas adalah Luke Lucyszyn. Hal ini dikonfirmasi oleh ibunya, Kathy Lucyszyn, kepada ABC News.
Seorang mantan tentara AS yang bertugas bersama dua warga Amerika itu mengatakan kepada "Good Morning America" bahwa mereka menghadapi serangan Rusia yang luar biasa.
"Pada dasarnya ada artileri 24-7," kata tentara itu. "Mereka bisa menembak kita tapi kita bahkan tidak bisa melihat mereka," imbuhnya.
Selain mengumumkan dua pejuang Amerika yang meninggal, Departemen Luar Negeri juga menyatakan telah berkomunikasi dengan pejabat Rusia dan Ukraina mengenai warga Amerika yang mungkin telah ditangkap dalam pertempuran tersebut.
"Kami menyerukan Rusia untuk memenuhi kewajiban internasionalnya untuk memperlakukan semua individu yang ditangkap dalam pertempuran dengan angkatan bersenjata Ukraina sebagai tawanan perang," kata seorang pejabat, seperti dikutip Washington Examiner dari CNN.
Bulan lalu, pasukan Rusia dilaporkan menangkap Alexander Drueke dan Andy Hunyh di dekat Kharkiv, Ukraina. Sedangkan pertengahan bulan ini, seorang warga AS ditangkap oleh separatis pro Rusia .
Sejauh ini, jumlah warga AS yang tewas di Ukraina menjadi 4 orang. Pada bulan April Willy Joseph Cancel Jr, seorang mantan Marinir AS berusia 22 tahun, kehilangan nyawanya saat berperang bersama pasukan Ukraina.
Sedangkan pada awal Juni lalu, Stephen Zabielski (52) dilaporkan tewas dalam pertempuran pada 15 Mei. Kabar itu pertama kali diterbitkan oleh surat kabar New York bagian utara, The Recorder, pada 1 Juni lalu.
Wilayah Donbas adalah rumah bagi kelompok separatis yang didukung Rusia. Wilayah ini termasuk Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang mendeklarasikan kemerdekaannya.
Rusia telah mengalihkan perhatiannya ke wilayah Donbas sejak Mei lalu sejalan kegagalan mereka menaklikan Ibu Kota Kiev dan sejumlah kota-kota penting lainnya di Ukraina. Wilayah Donbas secara luas dianggap sebagai medan yang lebih menguntungkan bagi Rusia dengan kehadiran separatis pro Moskow.
Pasukan Kremlin secara konsisten bergerak maju ke timur Donbas selama beberapa pekan terakhir, mengalahkan pejuang pro-Ukraina. Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka mencapai "kontrol penuh" atas kota industri utama Lysychansk, yang terpaku di wilayah tersebut.
"Kami dapat mengkonfirmasi kematian dua warga AS baru-baru ini di wilayah Donbas Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
“Kami berhubungan dengan keluarga dan memberikan semua kemungkinan bantuan konsuler,” imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Minggu (24/7/2022).
Para pejabat itu menolak untuk menjelaskan secara spesifik bagaimana kedua warga Amerika itu tewas, tetapi menekankan bahwa mereka berhubungan dengan keluarga mereka.
"Untuk menghormati keluarga selama masa sulit ini, kami tidak memiliki apa-apa lagi," katanya.
Diketahui salah satu warga Amerika yang tewas adalah Luke Lucyszyn. Hal ini dikonfirmasi oleh ibunya, Kathy Lucyszyn, kepada ABC News.
Seorang mantan tentara AS yang bertugas bersama dua warga Amerika itu mengatakan kepada "Good Morning America" bahwa mereka menghadapi serangan Rusia yang luar biasa.
"Pada dasarnya ada artileri 24-7," kata tentara itu. "Mereka bisa menembak kita tapi kita bahkan tidak bisa melihat mereka," imbuhnya.
Selain mengumumkan dua pejuang Amerika yang meninggal, Departemen Luar Negeri juga menyatakan telah berkomunikasi dengan pejabat Rusia dan Ukraina mengenai warga Amerika yang mungkin telah ditangkap dalam pertempuran tersebut.
"Kami menyerukan Rusia untuk memenuhi kewajiban internasionalnya untuk memperlakukan semua individu yang ditangkap dalam pertempuran dengan angkatan bersenjata Ukraina sebagai tawanan perang," kata seorang pejabat, seperti dikutip Washington Examiner dari CNN.
Bulan lalu, pasukan Rusia dilaporkan menangkap Alexander Drueke dan Andy Hunyh di dekat Kharkiv, Ukraina. Sedangkan pertengahan bulan ini, seorang warga AS ditangkap oleh separatis pro Rusia .
Sejauh ini, jumlah warga AS yang tewas di Ukraina menjadi 4 orang. Pada bulan April Willy Joseph Cancel Jr, seorang mantan Marinir AS berusia 22 tahun, kehilangan nyawanya saat berperang bersama pasukan Ukraina.
Sedangkan pada awal Juni lalu, Stephen Zabielski (52) dilaporkan tewas dalam pertempuran pada 15 Mei. Kabar itu pertama kali diterbitkan oleh surat kabar New York bagian utara, The Recorder, pada 1 Juni lalu.
Wilayah Donbas adalah rumah bagi kelompok separatis yang didukung Rusia. Wilayah ini termasuk Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang mendeklarasikan kemerdekaannya.
Rusia telah mengalihkan perhatiannya ke wilayah Donbas sejak Mei lalu sejalan kegagalan mereka menaklikan Ibu Kota Kiev dan sejumlah kota-kota penting lainnya di Ukraina. Wilayah Donbas secara luas dianggap sebagai medan yang lebih menguntungkan bagi Rusia dengan kehadiran separatis pro Moskow.
Pasukan Kremlin secara konsisten bergerak maju ke timur Donbas selama beberapa pekan terakhir, mengalahkan pejuang pro-Ukraina. Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka mencapai "kontrol penuh" atas kota industri utama Lysychansk, yang terpaku di wilayah tersebut.
(ian)
tulis komentar anda