Inggris: Rusia Gunakan S-400 untuk Serang Ukraina karena Kekurangan Rudal

Sabtu, 23 Juli 2022 - 15:19 WIB
Laporan intelijen militer Inggris sebut Rusia gunakan sistem pertahanan S-400 untuk serang Ukraina karena kekurangan rudal. Foto/DPA
LONDON - Laporan intelijen militer Inggris mengatakan Rusia telah meningkatkan penggunaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 , untuk menyerang target darat di Ukraina . Itu dilakukan Moskow karena sudah kekurangan rudal.

"Rusia telah meningkatkan penggunaan rudal pertahanan udara dalam mode serangan darat sekunder karena kekurangan kritis rudal serangan darat khusus,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter.

Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen militer mengatakan Rusia hampir pasti telah mengerahkan sistem pertahanan udara strategis S-300 dan S-400—yang dirancang untuk menembak jatuh pesawat dan rudal jarak jauh—di dekat Ukraina sejak awal invasi.





“Senjata ini memiliki hulu ledak yang relatif kecil, dirancang untuk menghancurkan pesawat. Mereka dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap pasukan di gedung terbuka dan ringan tetapi tidak mungkin menembus struktur yang diperkeras,” lanjut Kementerian Pertahanan Inggris, seperti dikutip Ukrinform, Sabtu (23/7/2022).

Kementerian itu menambahkan ada kemungkinan besar senjata-senjata pertahanan Rusia telah kehilangan target yang dimaksudkan dan menyebabkan korban sipil karena rudal tidak dioptimalkan untuk peran itu. Selain itu, kru mereka akan memiliki sedikit pelatihan untuk misi tersebut.

Tidak diketahui jumlah stok rudal yang dimiliki Rusia sebelum atau setelah memulai invasinya ke Ukraina. Namun, militer Moskow diketahui sudah menggunakan misil-misil canggih termasuk misil jelajah Kalibr hingga misil hipersonik.

Moskow telah menuduh Barat memperluas konflik karena memasok Kiev dengan lebih banyak senjata, dan mengatakan pasokan senjata jarak jauh membenarkan upaya Rusia untuk melakukan kontrol atas petak wilayah Ukraina di selatan negara itu untuk perlindungannya sendiri.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More