Rusia Perpanjang Daftar Negara Tidak Bersahabat
Jum'at, 22 Juli 2022 - 20:13 WIB
MOSKOW - Rusia memperpanjang daftar negara yangtidak bersahabat dengan memasukkan Yunani , Denmark , Slovenia , Kroasia dan Slovakia pada Jumat (22/7/2022).
“Pemerintah telah memperbarui daftar negara asing yang terlibat dalam tindakan tidak bersahabat terhadap misi diplomatik dan konsuler Rusia di luar negeri,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan Moskow seperti dikutip dari Russia Today.
Keputusan tersebut memberlakukan pembatasan hingga larangan total pada negara-negara yang mempekerjakan personel untuk kedutaan, konsulat, dan kantor perwakilan lembaga pemerintah di Rusia.
Yunani memiliki batas 34 orang, Denmark (20), Slovakia (16).
“Slovenia dan Kroasia tidak dapat mempekerjakan karyawan untuk misi diplomatik dan lembaga konsuler mereka,” kata pemerintah Rusia.
Pembatasan serupa diberlakukan pada misi Amerika Serikat (AS) dan Ceko pada Mei 2021 lalu.
Pihak berwenang Rusia juga mengisyaratkan bahwa daftar itu terbuka dan dapat mencakup negara-negara baru, mengingat tindakan bermusuhan yang sedang berlangsung oleh negara-negara asing terhadap kantor perwakilan Rusia di luar negeri.
"Tentu saja, berakhir di daftar negara-negara yang bermusuhan mengarah ke tingkat kontak yang lebih rendah. Sederhananya, langkah itu didasarkan pada kebijakan tidak bersahabat yang ditempuh oleh negara-negara ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Pada bulan Mei, Presiden Rusia Vladimir Putin memperkenalkan paket tindakan ekonomi yang dimaksudkan untuk membalas sanksi internasional yang ditempatkan atas Moskow.
Saat itu Kremlin mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional Rusia sebagai tanggapan atas tindakan tidak bersahabat negara-negara Barat untuk secara ilegal merampas entitas Rusia dari properti mereka.
Pada bulan Maret, menyusul serangan Rusia terhadap Ukraina dan penolakan keras dari negara-negara Barat, Moskow memperkenalkan daftar panjang negara asing yang memberlakukan kebijakan bermusuhan terhadap Rusia. Semua negara yang disebutkan di dalamnya, termasuk AS, Inggris, Kanada, dan negara-negara Uni Eropa, telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
“Pemerintah telah memperbarui daftar negara asing yang terlibat dalam tindakan tidak bersahabat terhadap misi diplomatik dan konsuler Rusia di luar negeri,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan Moskow seperti dikutip dari Russia Today.
Keputusan tersebut memberlakukan pembatasan hingga larangan total pada negara-negara yang mempekerjakan personel untuk kedutaan, konsulat, dan kantor perwakilan lembaga pemerintah di Rusia.
Yunani memiliki batas 34 orang, Denmark (20), Slovakia (16).
“Slovenia dan Kroasia tidak dapat mempekerjakan karyawan untuk misi diplomatik dan lembaga konsuler mereka,” kata pemerintah Rusia.
Pembatasan serupa diberlakukan pada misi Amerika Serikat (AS) dan Ceko pada Mei 2021 lalu.
Pihak berwenang Rusia juga mengisyaratkan bahwa daftar itu terbuka dan dapat mencakup negara-negara baru, mengingat tindakan bermusuhan yang sedang berlangsung oleh negara-negara asing terhadap kantor perwakilan Rusia di luar negeri.
"Tentu saja, berakhir di daftar negara-negara yang bermusuhan mengarah ke tingkat kontak yang lebih rendah. Sederhananya, langkah itu didasarkan pada kebijakan tidak bersahabat yang ditempuh oleh negara-negara ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Pada bulan Mei, Presiden Rusia Vladimir Putin memperkenalkan paket tindakan ekonomi yang dimaksudkan untuk membalas sanksi internasional yang ditempatkan atas Moskow.
Saat itu Kremlin mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional Rusia sebagai tanggapan atas tindakan tidak bersahabat negara-negara Barat untuk secara ilegal merampas entitas Rusia dari properti mereka.
Pada bulan Maret, menyusul serangan Rusia terhadap Ukraina dan penolakan keras dari negara-negara Barat, Moskow memperkenalkan daftar panjang negara asing yang memberlakukan kebijakan bermusuhan terhadap Rusia. Semua negara yang disebutkan di dalamnya, termasuk AS, Inggris, Kanada, dan negara-negara Uni Eropa, telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda