Kremlin: Vladimir Putin Baik-baik Saja dan dalam Keadaan Sehat
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rumor soal kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin ditanggapi oleh Kremlin . “Kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin baik-baik saja. Dia dalam keadaan sehat,” tegas Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Kamis (21/7/2022), seperti dikutip dari TASS.
Menurut Peskov, "baik 'spesialis' informasi Ukraina, Amerika Serikat, dan Inggris telah melemparkan berbagai hal palsu tentang kesehatan presiden dalam beberapa bulan terakhir." "Ini tidak lain hanyalah palsu, kami jamin," kata Peskov.
Mengomentari Putin, yang, berbicara pada Rabu (20/7/2022) di forum Ide Kuat untuk Waktu Baru, meminta maaf atas batuknya dan menghubungkannya dengan AC "gemerisik" selama kunjungannya ke Teheran sehari sebelumnya. Menurut Peskov, “itu bukan masalah besar."
"Kalau AC, ya memang panas di luar 40 derajat Celcius dan di bawah AC dingin. Saya juga serak, saya punya hal yang sama," tambahnya.
Sebelumnya, William Burns, Direktur Central Intelligence Agency (CIA), mengatakan bahwa ada banyak rumor tentang kesehatan Presiden Putin. Tetapi, menurut laporan intelijen tidak resmi, pemimpin Rusia itu "cukup sehat."
Burns bahkan bercanda dengan menyebut Putin tampak "terlalu sehat". "Ada banyak rumor tentang kesehatan Presiden Putin dan sejauh yang kami tahu dia terlalu sehat," kata Burns di Forum Keamanan Aspen di Colorado seperti dikutip dari BBC, Kamis (21/7/2022).
Menanggapi dengan tertawa, Burns menambahkan bahwa ini bukan penilaian intelijen formal. Burns, yang menjabat sebagai Duta Besar untuk Moskow, mengatakan, dia telah mengamati dan berurusan dengan pemimpin Rusia itu selama lebih dari dua dekade.
"Putin adalah orang yang sangat percaya pada kontrol, intimidasi, serta pembalasan dendam dan sifat-sifat ini telah mengeras selama dekade terakhir karena lingkaran penasihatnya telah menyusut," kata bos CIA itu.
"Dia yakin bahwa takdirnya sebagai pemimpin Rusia adalah mengembalikan Rusia sebagai kekuatan besar. Dia percaya kunci untuk melakukan itu adalah menciptakan kembali lingkup pengaruh di lingkungan Rusia dan dia tidak dapat melakukannya tanpa mengendalikan Ukraina," imbuhnya.
Sebelumnya, pada Selasa (19/7/2022), Putin mengunjungi Iran. Dalam lawatan itu, ia mengadakan beberapa putaran pembicaraan bilateral dan menghadiri pertemuan puncak Astana troika (Rusia, Iran, Turki).
Menurut Peskov, "baik 'spesialis' informasi Ukraina, Amerika Serikat, dan Inggris telah melemparkan berbagai hal palsu tentang kesehatan presiden dalam beberapa bulan terakhir." "Ini tidak lain hanyalah palsu, kami jamin," kata Peskov.
Mengomentari Putin, yang, berbicara pada Rabu (20/7/2022) di forum Ide Kuat untuk Waktu Baru, meminta maaf atas batuknya dan menghubungkannya dengan AC "gemerisik" selama kunjungannya ke Teheran sehari sebelumnya. Menurut Peskov, “itu bukan masalah besar."
"Kalau AC, ya memang panas di luar 40 derajat Celcius dan di bawah AC dingin. Saya juga serak, saya punya hal yang sama," tambahnya.
Sebelumnya, William Burns, Direktur Central Intelligence Agency (CIA), mengatakan bahwa ada banyak rumor tentang kesehatan Presiden Putin. Tetapi, menurut laporan intelijen tidak resmi, pemimpin Rusia itu "cukup sehat."
Burns bahkan bercanda dengan menyebut Putin tampak "terlalu sehat". "Ada banyak rumor tentang kesehatan Presiden Putin dan sejauh yang kami tahu dia terlalu sehat," kata Burns di Forum Keamanan Aspen di Colorado seperti dikutip dari BBC, Kamis (21/7/2022).
Menanggapi dengan tertawa, Burns menambahkan bahwa ini bukan penilaian intelijen formal. Burns, yang menjabat sebagai Duta Besar untuk Moskow, mengatakan, dia telah mengamati dan berurusan dengan pemimpin Rusia itu selama lebih dari dua dekade.
"Putin adalah orang yang sangat percaya pada kontrol, intimidasi, serta pembalasan dendam dan sifat-sifat ini telah mengeras selama dekade terakhir karena lingkaran penasihatnya telah menyusut," kata bos CIA itu.
"Dia yakin bahwa takdirnya sebagai pemimpin Rusia adalah mengembalikan Rusia sebagai kekuatan besar. Dia percaya kunci untuk melakukan itu adalah menciptakan kembali lingkup pengaruh di lingkungan Rusia dan dia tidak dapat melakukannya tanpa mengendalikan Ukraina," imbuhnya.
Sebelumnya, pada Selasa (19/7/2022), Putin mengunjungi Iran. Dalam lawatan itu, ia mengadakan beberapa putaran pembicaraan bilateral dan menghadiri pertemuan puncak Astana troika (Rusia, Iran, Turki).
(esn)