Fasilitas Legiun Asing Ukraina Disambar Rudal Rusia, 250 Tentara Bayaran Tewas
Selasa, 19 Juli 2022 - 08:34 WIB
MOSKOW - Fasilitas yang digunakan "legiun asing" Ukraina di Donbass menjadi sasaran serangan rudal Rusia yang menewaskan hingga 250 tentara bayaran dan menghancurkan sejumlah kendaraan militer.
Kabar terbaru itu diungkapkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Senin (18/7/2022).
“Titik penempatan tentara bayaran sementara dari apa yang disebut ‘legiun asing’ Ukraina dipukul dengan rudal presisi tinggi yang diluncurkan dari udara di permukiman Konstantinovka di Republik Rakyat Donetsk,” papar Kemhan Rusia.
“Hingga 250 militan asing, tujuh kendaraan lapis baja, serta 12 kendaraan tujuan khusus dihancurkan,” ungkap Kemhan Rusia.
Unit militer asing Kiev dibentuk pada akhir Februari atas permintaan Presiden Volodymyr Zelensky, dan secara resmi dikenal sebagai Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina.
Militer Rusia mengatakan telah melakukan serangan presisi tinggi lainnya di titik penempatan sementara batalyon Brigade ke-118 dari Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina di Wilayah Cherkasy, Ukraina tengah.
Serangan itu menewaskan hingga 60 tentara nasionalis Ukraina dan menghancurkan dua sistem peluncur roket ganda, bersama dengan empat artileri.
Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bulan lalu bahwa hal terbaik yang bisa diharapkan tentara bayaran asing adalah "penjara jangka panjang."
Dia juga mengklaim upaya pejabat Ukraina untuk memberikan perlindungan hukum kepada pejuang asing dengan menambahkan mereka ke daftar angkatan bersenjata atau memberi mereka paspor Ukraina tidak akan menyelamatkan mereka dari penuntutan pengadilan.
Dia juga mengungkapkan ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh oleh senjata presisi jarak jauh Rusia “tidak lama setelah kedatangan mereka di tempat di mana mereka menjalani pelatihan tambahan dan di mana unit taktis dikoordinasikan.”
“Namun, kebanyakan dari mereka terbunuh karena tingkat pelatihan yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sebenarnya,” papar juru bicara militer Rusia Konashenkov.
Data dari Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi kombatan pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.
“Sekitar 1.956 dari mereka telah tewas, sementara 1.779 orang telah meninggalkan negara itu,” ungkap Kemhan Rusia.
Serangan terbaru terjadi setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan pada Senin bahwa pengelompokan “Timur” Rusia di Donbass akan menjadikan senjata jarak jauh Ukraina sebagai target utama mereka.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Kiev menggunakannya untuk menyerang daerah permukiman di Donbass dan membakar ladang gandum dan gudang gandum.
Kabar terbaru itu diungkapkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Senin (18/7/2022).
“Titik penempatan tentara bayaran sementara dari apa yang disebut ‘legiun asing’ Ukraina dipukul dengan rudal presisi tinggi yang diluncurkan dari udara di permukiman Konstantinovka di Republik Rakyat Donetsk,” papar Kemhan Rusia.
“Hingga 250 militan asing, tujuh kendaraan lapis baja, serta 12 kendaraan tujuan khusus dihancurkan,” ungkap Kemhan Rusia.
Unit militer asing Kiev dibentuk pada akhir Februari atas permintaan Presiden Volodymyr Zelensky, dan secara resmi dikenal sebagai Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina.
Militer Rusia mengatakan telah melakukan serangan presisi tinggi lainnya di titik penempatan sementara batalyon Brigade ke-118 dari Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina di Wilayah Cherkasy, Ukraina tengah.
Serangan itu menewaskan hingga 60 tentara nasionalis Ukraina dan menghancurkan dua sistem peluncur roket ganda, bersama dengan empat artileri.
Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bulan lalu bahwa hal terbaik yang bisa diharapkan tentara bayaran asing adalah "penjara jangka panjang."
Dia juga mengklaim upaya pejabat Ukraina untuk memberikan perlindungan hukum kepada pejuang asing dengan menambahkan mereka ke daftar angkatan bersenjata atau memberi mereka paspor Ukraina tidak akan menyelamatkan mereka dari penuntutan pengadilan.
Dia juga mengungkapkan ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh oleh senjata presisi jarak jauh Rusia “tidak lama setelah kedatangan mereka di tempat di mana mereka menjalani pelatihan tambahan dan di mana unit taktis dikoordinasikan.”
“Namun, kebanyakan dari mereka terbunuh karena tingkat pelatihan yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sebenarnya,” papar juru bicara militer Rusia Konashenkov.
Data dari Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi kombatan pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.
“Sekitar 1.956 dari mereka telah tewas, sementara 1.779 orang telah meninggalkan negara itu,” ungkap Kemhan Rusia.
Serangan terbaru terjadi setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan pada Senin bahwa pengelompokan “Timur” Rusia di Donbass akan menjadikan senjata jarak jauh Ukraina sebagai target utama mereka.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Kiev menggunakannya untuk menyerang daerah permukiman di Donbass dan membakar ladang gandum dan gudang gandum.
(sya)
tulis komentar anda