Iran Terang-terangan Mampu Bikin Bom Nuklir, Israel Siap Perang
Senin, 18 Juli 2022 - 10:51 WIB
TEL AVIV - Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kohavi mengatakan militer sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan diperintah untuk perang melawan Iran .
Pernyataan komandan militer Zionis itu muncul setelah Iran terang-terangan menyatakan telah mampu secara teknis untuk membuat bom nuklir .
"Mempersiapkan front dalam negeri untuk perang adalah tugas yang harus dipercepat di tahun-tahun mendatang, terutama mengingat kemungkinan bahwa kita akan diminta untuk bertindak melawan ancaman nuklir," katanya pada Minggu malam saat pergantian komando Homefront Command.
“IDF terus mempersiapkan dengan penuh semangat untuk serangan terhadap Iran dan harus mempersiapkan setiap perkembangan dan skenario apapun. Mempersiapkan opsi militer terhadap program nuklir Iran adalah kewajiban moral dan ketertiban keamanan nasional," paparnya, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (18/7/2022).
Menurut Kohavi, rencana aksi militer terhadap program nuklir Iran menjadi pusat persiapan di IDF dan mencakup berbagai rencana operasional, alokasi banyak sumber daya, perolehan senjata yang sesuai, intelijen dan pelatihan.
Komentarnya muncul setelah penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Kamal Kharrazi, mengatakan kepada stasiun televisi Al Jazeera bahwa Republik Islam secara teknis mampu membuat bom nuklir tetapi belum memutuskan apakah akan membuatnya.
Kharrazi berbicara sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri perjalanan empat harinya ke Israel dan Arab Saudi, bersumpah untuk menghentikan Iran dari "memperoleh senjata nuklir".
Komentar Kharrazi adalah pengakuan langka bahwa Iran mungkin ingin memiliki senjata nuklir, sesuatu yang telah lama ditepisnya.
“Dalam beberapa hari kami dapat memperkaya uranium hingga 60% dan kami dapat dengan mudah menghasilkan 90% uranium yang diperkaya....Iran memiliki sarana teknis untuk memproduksi bom nuklir tetapi belum ada keputusan oleh Iran untuk membuatnya," kata Kharazzi.
Iran sudah memperkaya hingga 60%, jauh di atas batas 3,67% di bawah kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia. Uranium yang diperkaya hingga 90% cocok untuk bom nuklir.
Pernyataan komandan militer Zionis itu muncul setelah Iran terang-terangan menyatakan telah mampu secara teknis untuk membuat bom nuklir .
"Mempersiapkan front dalam negeri untuk perang adalah tugas yang harus dipercepat di tahun-tahun mendatang, terutama mengingat kemungkinan bahwa kita akan diminta untuk bertindak melawan ancaman nuklir," katanya pada Minggu malam saat pergantian komando Homefront Command.
“IDF terus mempersiapkan dengan penuh semangat untuk serangan terhadap Iran dan harus mempersiapkan setiap perkembangan dan skenario apapun. Mempersiapkan opsi militer terhadap program nuklir Iran adalah kewajiban moral dan ketertiban keamanan nasional," paparnya, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (18/7/2022).
Menurut Kohavi, rencana aksi militer terhadap program nuklir Iran menjadi pusat persiapan di IDF dan mencakup berbagai rencana operasional, alokasi banyak sumber daya, perolehan senjata yang sesuai, intelijen dan pelatihan.
Komentarnya muncul setelah penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Kamal Kharrazi, mengatakan kepada stasiun televisi Al Jazeera bahwa Republik Islam secara teknis mampu membuat bom nuklir tetapi belum memutuskan apakah akan membuatnya.
Kharrazi berbicara sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri perjalanan empat harinya ke Israel dan Arab Saudi, bersumpah untuk menghentikan Iran dari "memperoleh senjata nuklir".
Komentar Kharrazi adalah pengakuan langka bahwa Iran mungkin ingin memiliki senjata nuklir, sesuatu yang telah lama ditepisnya.
“Dalam beberapa hari kami dapat memperkaya uranium hingga 60% dan kami dapat dengan mudah menghasilkan 90% uranium yang diperkaya....Iran memiliki sarana teknis untuk memproduksi bom nuklir tetapi belum ada keputusan oleh Iran untuk membuatnya," kata Kharazzi.
Iran sudah memperkaya hingga 60%, jauh di atas batas 3,67% di bawah kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia. Uranium yang diperkaya hingga 90% cocok untuk bom nuklir.
(min)
tulis komentar anda