Komandan Chechnya: Rusia Sedang Perang Suci di Ukraina Melawan Setan Barat dan LGBT
Senin, 18 Juli 2022 - 07:37 WIB
KIEV - Apti Alaudinov, komandan pasukan Chechnya yang berperang untuk Rusia , memuji invasi Moskow ke Ukraina . Dia menyebutnya sebagai perang suci melawan nilai-nilai setan Barat serta komunitas LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer).
Alaudinov membuat pernyataan tersebut dalamsebuahacara di stasiun televisi Russia-1 yang dikelola pemerintah Rusia.
Video dari pernyataannya telah dibagikan ke Twitter pada hari Minggu oleh Julia Davis, seorang kolumnis untuk The Daily Beast dan pendiri Russian Media Monitor.
Chechnya, tempat asal Alaudinov, adalah wilayah otonom di bawah yurisdiksi Rusia.
Dalam komentarnya, komandan Chechnya itu memuji Presiden Rusia Vladimir Putin karena berdiri melawan Barat dan NATO, menggambarkan mereka sebagai kejahatan.
Dia juga memuji Putin karena mencegah LGBTQ berkembang di Rusia, berpendapat bahwa pertarungan di Ukraina adalah perang melawan komunitas LGBTQ.
"Ini adalah perang suci yang dibicarakan orang-orang kudus dan para tetua kita," kata Alaudinov menegaskan, yang selanjutnya mengatakan bahwa dia memuji Tuhan karena tinggal di Rusia dan bahwa negara itu dipimpin oleh Putin.
"Dia adalah orang yang menolak untuk menerima apa yang disebut nilai-nilai Eropa," imbuh komandan tersebut.
"Pada kenyataannya, itu adalah nilai-nilai setan yang dipaksakan di seluruh dunia," katanya, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (18/7/2022).
Alaudinov membuat pernyataan tersebut dalamsebuahacara di stasiun televisi Russia-1 yang dikelola pemerintah Rusia.
Video dari pernyataannya telah dibagikan ke Twitter pada hari Minggu oleh Julia Davis, seorang kolumnis untuk The Daily Beast dan pendiri Russian Media Monitor.
Chechnya, tempat asal Alaudinov, adalah wilayah otonom di bawah yurisdiksi Rusia.
Dalam komentarnya, komandan Chechnya itu memuji Presiden Rusia Vladimir Putin karena berdiri melawan Barat dan NATO, menggambarkan mereka sebagai kejahatan.
Dia juga memuji Putin karena mencegah LGBTQ berkembang di Rusia, berpendapat bahwa pertarungan di Ukraina adalah perang melawan komunitas LGBTQ.
"Ini adalah perang suci yang dibicarakan orang-orang kudus dan para tetua kita," kata Alaudinov menegaskan, yang selanjutnya mengatakan bahwa dia memuji Tuhan karena tinggal di Rusia dan bahwa negara itu dipimpin oleh Putin.
"Dia adalah orang yang menolak untuk menerima apa yang disebut nilai-nilai Eropa," imbuh komandan tersebut.
"Pada kenyataannya, itu adalah nilai-nilai setan yang dipaksakan di seluruh dunia," katanya, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (18/7/2022).
Lihat Juga :
tulis komentar anda