Iran Blakblakan Mampu Membuat Bom Nuklir
Senin, 18 Juli 2022 - 07:11 WIB
Ekspansi program nuklir secara bertahap mengikuti langkah tahun 2018 oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump, yang secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.
Sejak itu, perjanjian penting, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), secara efektif berantakan, di mana Washington memberlakukan kembali sanksi lama dan menjatuhkan saksi baru terhadap Teheran.
Iran, pada gilirannya, secara bertahap menangguhkan kewajibannya berdasarkan JCPOA, memasang peralatan pengaya uranium baru dan meningkatkan output bahan radioaktif.
Upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan sejauh ini tidak membuahkan hasil, di mana AS dan Iran berulang kali saling menyalahkan karena kurangnya kemajuan.
Sejak itu, perjanjian penting, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), secara efektif berantakan, di mana Washington memberlakukan kembali sanksi lama dan menjatuhkan saksi baru terhadap Teheran.
Iran, pada gilirannya, secara bertahap menangguhkan kewajibannya berdasarkan JCPOA, memasang peralatan pengaya uranium baru dan meningkatkan output bahan radioaktif.
Upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan sejauh ini tidak membuahkan hasil, di mana AS dan Iran berulang kali saling menyalahkan karena kurangnya kemajuan.
(min)
tulis komentar anda