Biden Tegaskan AS Tidak Akan 'Angkat Kaki' dari Timur Tengah
Sabtu, 16 Juli 2022 - 20:54 WIB
JEDDAH - Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak akan pergi dari Timur Tengah . Hal itu diungkapkan Biden saat pertemuan puncak dengan para pemimpin Arab.
"Kami tidak akan pergi dan meninggalkan kekosongan untuk diisi oleh China, Rusia atau Iran," kata Biden.
"Kami akan berusaha untuk membangun momen ini dengan kepemimpinan Amerika yang aktif dan berprinsip," imbuhnya seperti dilansir dari AP, Sabtu (16/7/2022).
Dalam kesempatan itu, Biden memberi kesan bahwa dirinya membalik halaman setelah invasi negara itu ke Irak dan Afghanistan.
“Hari ini, saya bangga dapat mengatakan bahwa era perang darat di kawasan, perang yang melibatkan sejumlah besar pasukan Amerika, tidak sedang berlangsung,” katanya.
Biden juga menekankan rekan-rekannya, banyak di antaranya memimpin pemerintahan yang represif, untuk memastikan hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan dan mengizinkan warganya untuk berbicara secara terbuka.
“Masa depan akan dimenangkan oleh negara-negara yang mengeluarkan potensi penuh dari populasi mereka,” ujarnya, termasuk mengizinkan orang untuk mempertanyakan dan mengkritik para pemimpin tanpa takut akan pembalasan.
Biden melakukan pertemuan dengan kepala negara dari enam negara Teluk Arab, ditambah Mesir, Yordania dan Irak saat menutup perjalanan selama empat hari di Timur Tengah.
"Kami tidak akan pergi dan meninggalkan kekosongan untuk diisi oleh China, Rusia atau Iran," kata Biden.
"Kami akan berusaha untuk membangun momen ini dengan kepemimpinan Amerika yang aktif dan berprinsip," imbuhnya seperti dilansir dari AP, Sabtu (16/7/2022).
Dalam kesempatan itu, Biden memberi kesan bahwa dirinya membalik halaman setelah invasi negara itu ke Irak dan Afghanistan.
“Hari ini, saya bangga dapat mengatakan bahwa era perang darat di kawasan, perang yang melibatkan sejumlah besar pasukan Amerika, tidak sedang berlangsung,” katanya.
Biden juga menekankan rekan-rekannya, banyak di antaranya memimpin pemerintahan yang represif, untuk memastikan hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan dan mengizinkan warganya untuk berbicara secara terbuka.
“Masa depan akan dimenangkan oleh negara-negara yang mengeluarkan potensi penuh dari populasi mereka,” ujarnya, termasuk mengizinkan orang untuk mempertanyakan dan mengkritik para pemimpin tanpa takut akan pembalasan.
Biden melakukan pertemuan dengan kepala negara dari enam negara Teluk Arab, ditambah Mesir, Yordania dan Irak saat menutup perjalanan selama empat hari di Timur Tengah.
(ian)
tulis komentar anda