UE Serukan Gencatan Senjata di Libya Selama Ramadhan
Minggu, 26 April 2020 - 22:53 WIB
BRUSSELS - Negara-negara utama Uni Eropa (UE) telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Libya selama bulan suci Ramadhan. Seruan itu disampaikan dalam sebuah komunike bersama para Menteri Laur Negeri Prancis, Jerman, dan Italia.
Dalam komunike bersama itu para Menteri Luar Negeri Prancis, Jerman dan Italia, serta para pejabat senior UE menegaskan kembali seruan serupa oleh Sekretaris Jenderal PBBm Antonio Guterres dan utusan khusus untuk Libya, Stephanie Turco Williams, untuk adanya gencatan senjata selama Ramadhan.
Komunike itu, seperti dilansir PressTV pada Minggu (26/4/2020), juga mendesak para pihak yang bertikai di Libya untuk kembali ke pembicaraan damai yang dimulai awal tahun ini di Berlin.
“Sebagai peserta dalam proses Berlin dan dalam komitmen baru terhadap kesimpulan Berlin, pada awal bulan suci Ramadhan ini, kami ingin menyatukan suara kami dengan suara-suara dari Sekjen PBB, Antonio Guterres dan Penjabat Khusus Perwakilannya untuk Libya, Turoc Williams, dalam seruan mereka untuk gencatan senjata kemanusiaan di Libya,” bunyi komunike itu.
"Konflik terus berlanjut dan perkembangan selama beberapa minggu terakhir telah meningkatkan kekhawatiran, khususnya atas situasi di antara populasi Libya yang lama menderita," sambungnya.
Mereka bersikeras bahwa pihak-pihak yang bertikai, dengan diilhami oleh bulan suci untuk melanjutkan pembicaraan damai, sambil memfokuskan upaya mereka pada perang global melawan pandemi Covid-19.
Dalam komunike bersama itu para Menteri Luar Negeri Prancis, Jerman dan Italia, serta para pejabat senior UE menegaskan kembali seruan serupa oleh Sekretaris Jenderal PBBm Antonio Guterres dan utusan khusus untuk Libya, Stephanie Turco Williams, untuk adanya gencatan senjata selama Ramadhan.
Komunike itu, seperti dilansir PressTV pada Minggu (26/4/2020), juga mendesak para pihak yang bertikai di Libya untuk kembali ke pembicaraan damai yang dimulai awal tahun ini di Berlin.
“Sebagai peserta dalam proses Berlin dan dalam komitmen baru terhadap kesimpulan Berlin, pada awal bulan suci Ramadhan ini, kami ingin menyatukan suara kami dengan suara-suara dari Sekjen PBB, Antonio Guterres dan Penjabat Khusus Perwakilannya untuk Libya, Turoc Williams, dalam seruan mereka untuk gencatan senjata kemanusiaan di Libya,” bunyi komunike itu.
"Konflik terus berlanjut dan perkembangan selama beberapa minggu terakhir telah meningkatkan kekhawatiran, khususnya atas situasi di antara populasi Libya yang lama menderita," sambungnya.
Mereka bersikeras bahwa pihak-pihak yang bertikai, dengan diilhami oleh bulan suci untuk melanjutkan pembicaraan damai, sambil memfokuskan upaya mereka pada perang global melawan pandemi Covid-19.
(esn)
tulis komentar anda