Eks Mata-mata Arab Saudi Sebut Pangeran Mohammed bin Salman Psikopat
Selasa, 12 Juli 2022 - 14:19 WIB
WASHINGTON - Saad Al-Jabri, mantan petinggi badan mata-mata Arab Saudi , menuduh Putra Mahkota Mohammed bin Salman seorang psikopat yang berbahaya bagi rakyatnya.
Al-Jabri, yang tinggal di pengasingan di Kanada, melontarkan tuduhan itu dalam program "60 Minutes" CBS News.
Mantan orang nomor dua di badan intelijen Arab Saudi tersebut selama ini mengeklaim menjadi target pembunuhan oleh tim algojo Arab Saudi yang dikirim ke Kanada.
Dia dikenal sebagai salah satu teman terbaik Amerika Serikat (AS) dalam perang melawan terorisme. Sekarang Al-Jabri meminta bantuan Amerika dari ancaman Pangeran Mohammed bin Salman.
"Saya di sini untuk membunyikan alarm tentang seorang psikopat, pembunuh, di Timur Tengah dengan sumber daya tak terbatas, yang menimbulkan ancaman bagi rakyatnya, Amerika dan planet ini," katanya dalam program televisi tersebut.
Saad Al-Jabri berbicara tentang Pangeran Mohammed bin Salman yang merebut kekuasaan di belakang punggung Pangeran Mohammed bin Nayef, pewaris takhta saat itu. Namun pada 2017, Nayef ditangkap oleh Pangeran Mohammed bin Salman.
"Seorang psikopat?" tanya tuan rumah program televisi, Scott Pelley.
"Seorang psikopat tanpa empati, tidak merasakan emosi, tidak pernah belajar dari pengalamannya. Dan kita telah menyaksikan kekejaman dan kejahatan yang dilakukan oleh pembunuh ini," jawab Al-Jabri, yang dilansir Senin (11/7/2022) malam.
Al-Jabri, yang tinggal di pengasingan di Kanada, melontarkan tuduhan itu dalam program "60 Minutes" CBS News.
Mantan orang nomor dua di badan intelijen Arab Saudi tersebut selama ini mengeklaim menjadi target pembunuhan oleh tim algojo Arab Saudi yang dikirim ke Kanada.
Dia dikenal sebagai salah satu teman terbaik Amerika Serikat (AS) dalam perang melawan terorisme. Sekarang Al-Jabri meminta bantuan Amerika dari ancaman Pangeran Mohammed bin Salman.
"Saya di sini untuk membunyikan alarm tentang seorang psikopat, pembunuh, di Timur Tengah dengan sumber daya tak terbatas, yang menimbulkan ancaman bagi rakyatnya, Amerika dan planet ini," katanya dalam program televisi tersebut.
Baca Juga
Saad Al-Jabri berbicara tentang Pangeran Mohammed bin Salman yang merebut kekuasaan di belakang punggung Pangeran Mohammed bin Nayef, pewaris takhta saat itu. Namun pada 2017, Nayef ditangkap oleh Pangeran Mohammed bin Salman.
"Seorang psikopat?" tanya tuan rumah program televisi, Scott Pelley.
"Seorang psikopat tanpa empati, tidak merasakan emosi, tidak pernah belajar dari pengalamannya. Dan kita telah menyaksikan kekejaman dan kejahatan yang dilakukan oleh pembunuh ini," jawab Al-Jabri, yang dilansir Senin (11/7/2022) malam.
Lihat Juga :
tulis komentar anda