Sebut Osama bin Laden Martir, PM Pakistan Imran Khan Dikecam
Jum'at, 26 Juni 2020 - 14:08 WIB
ISLAMABAD - Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan menuai kecaman di dalam negeri setelah dia mengatakan pendiri dan mantan pemimpin al-Qaeda; Osama bin Laden , adalah martir.
Khan membuat komentar di Parlemen saat dia menggambarkan sejarah hubungan Pakistan yang bermasalah dengan Amerika Serikat (AS) sejak pasukan khusus Amerika membunuh Osama bin Laden pada 2011 di kota utara Abbottabad.
"Amerika datang ke Abbottabad dan membunuh Osama bin Laden. Dia Martir," kata Khan pada hari Kamis. (Baca: Ibu Bin Laden: Osama Anak Baik, tapi Orang Mencuci Otaknya )
Sebutan martir pada umumnya digunakan dalam Islam bagi mereka yang meninggal atau pun terbunuh saat dalam pelayanan agama atau saat menghadapi keadaan yang sulit.
Kecaman terhadap PM Khan bermunculan mulai dari tokoh oposisi hingga pengamat di Pakistan.
"Imran Khan telah mengotak-atik sejarah, menyatakan Osama bin Laden sebagai martir hari ini," kata mantan menteri luar negeri Khawaja Asif di Parlemen.
"Muslim di seluruh dunia sedang berjuang karena diskriminasi yang mereka hadapi karena terorisme baru-baru ini dan PM kami membuatnya lebih buruk dengan menyebut obl (Osama bin Laden) seorang martir Islam!," tulis Meena Gabeena, seorang aktivis Pakistan, di Twitter seperti dikutip AFP, Jumat (26/6/2020). (Baca: Terpidana 9/11: Osama bin Laden Seorang Idiot dari CIA )
Kantor PM Pakistan belum bersedia berkomentar untuk merespons kecaman yang bemunculan. Namun, Menteri Sains dan Teknologi Fawad Chaudhry menggambarkan pernyataan Khan sebagai "keseleo lidah".
Pakistan telah secara resmi membantah mengetahui bahwa Osama bin Laden bersembunyi di negara itu sampai dia ditembak mati dalam serangan malam hari oleh pasukan khusus AS pada 2 Mei 2011.
Insiden itu merupakan rasa malu nasional yang besar dan menyebabkan hubungan yang sudah renggang antara AS dan Pakistan semakin jauh.
Asad Durrani, mantan spymaster, mengatakan kepada Al Jazeera pada 2015 bahwa badan Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan yang kuat kemungkinan tahu di mana Osama bin Laden bersembunyi dan berharap menggunakannya sebagai chip tawar-menawar.
Osama dituduh AS sebagai dalang serangan 11 September 2001 atau 9/11. Dia terlacak—setelah perburuan panjang 10 tahun—ke Abbottabad, sebuah kota garnisun di utara Islamabad di mana akademi militer Pakistan bermarkas. Hal itu memicu tuduhan bahwa pihak berwenang Pakistan berkolusi dengan kelompok teroris al-Qaeda.
Khan telah berulang kali membuat pernyataan kontroversial selama bertahun-tahun, termasuk selama perjalanan ke AS pada 2019 ketika dia mengklaim ISI memberi Washington petunjuk yang membantu mereka menemukan dan membunuh Osama bin Laden.
Perdana menteri yang dulunya adalah pemain kriket ini telah lama dikritik oleh lawan politiknya karena terlalu bersimpati dengan gerilyawan, di mana para musuh politik menjulukinya "Taliban Khan". (Baca juga: Kemesraan Prabowo dengan Menhan China di Parade Militer Rusia )
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Khan membuat komentar di Parlemen saat dia menggambarkan sejarah hubungan Pakistan yang bermasalah dengan Amerika Serikat (AS) sejak pasukan khusus Amerika membunuh Osama bin Laden pada 2011 di kota utara Abbottabad.
"Amerika datang ke Abbottabad dan membunuh Osama bin Laden. Dia Martir," kata Khan pada hari Kamis. (Baca: Ibu Bin Laden: Osama Anak Baik, tapi Orang Mencuci Otaknya )
Sebutan martir pada umumnya digunakan dalam Islam bagi mereka yang meninggal atau pun terbunuh saat dalam pelayanan agama atau saat menghadapi keadaan yang sulit.
Kecaman terhadap PM Khan bermunculan mulai dari tokoh oposisi hingga pengamat di Pakistan.
"Imran Khan telah mengotak-atik sejarah, menyatakan Osama bin Laden sebagai martir hari ini," kata mantan menteri luar negeri Khawaja Asif di Parlemen.
"Muslim di seluruh dunia sedang berjuang karena diskriminasi yang mereka hadapi karena terorisme baru-baru ini dan PM kami membuatnya lebih buruk dengan menyebut obl (Osama bin Laden) seorang martir Islam!," tulis Meena Gabeena, seorang aktivis Pakistan, di Twitter seperti dikutip AFP, Jumat (26/6/2020). (Baca: Terpidana 9/11: Osama bin Laden Seorang Idiot dari CIA )
Kantor PM Pakistan belum bersedia berkomentar untuk merespons kecaman yang bemunculan. Namun, Menteri Sains dan Teknologi Fawad Chaudhry menggambarkan pernyataan Khan sebagai "keseleo lidah".
Pakistan telah secara resmi membantah mengetahui bahwa Osama bin Laden bersembunyi di negara itu sampai dia ditembak mati dalam serangan malam hari oleh pasukan khusus AS pada 2 Mei 2011.
Insiden itu merupakan rasa malu nasional yang besar dan menyebabkan hubungan yang sudah renggang antara AS dan Pakistan semakin jauh.
Asad Durrani, mantan spymaster, mengatakan kepada Al Jazeera pada 2015 bahwa badan Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan yang kuat kemungkinan tahu di mana Osama bin Laden bersembunyi dan berharap menggunakannya sebagai chip tawar-menawar.
Osama dituduh AS sebagai dalang serangan 11 September 2001 atau 9/11. Dia terlacak—setelah perburuan panjang 10 tahun—ke Abbottabad, sebuah kota garnisun di utara Islamabad di mana akademi militer Pakistan bermarkas. Hal itu memicu tuduhan bahwa pihak berwenang Pakistan berkolusi dengan kelompok teroris al-Qaeda.
Khan telah berulang kali membuat pernyataan kontroversial selama bertahun-tahun, termasuk selama perjalanan ke AS pada 2019 ketika dia mengklaim ISI memberi Washington petunjuk yang membantu mereka menemukan dan membunuh Osama bin Laden.
Perdana menteri yang dulunya adalah pemain kriket ini telah lama dikritik oleh lawan politiknya karena terlalu bersimpati dengan gerilyawan, di mana para musuh politik menjulukinya "Taliban Khan". (Baca juga: Kemesraan Prabowo dengan Menhan China di Parade Militer Rusia )
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(min)
tulis komentar anda