Presiden AS Joe Biden: Mengapa Saya Pergi ke Arab Saudi....
Senin, 11 Juli 2022 - 08:14 WIB
Soal Israel dan Palestina
Beralih ke Wilayah Palestina, Biden membual bahwa pemerintahannya membantu mengakhiri perang di Gaza–yang bisa dengan mudah berlangsung berbulan-bulan–hanya dalam 11 hari.
“Kami telah bekerja dengan Israel, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk menjaga perdamaian tanpa mengizinkan teroris untuk mempersenjatai kembali. Kami juga membangun kembali hubungan AS dengan Palestina," katanya.
“Bekerja dengan Kongres, pemerintahan saya memulihkan sekitar USD500 juta dalam dukungan untuk Palestina, sementara juga melewati paket dukungan terbesar untuk Israel–lebih dari USD4 miliar– dalam sejarah.”
Pada kunjungannya ke Arab Saudi, Biden berusaha untuk menegaskan; "Tujuan saya adalah untuk mengarahkan kembali—tetapi tidak memutuskan—hubungan dengan negara yang telah menjadi mitra trategis selama 80 tahun.”
Dia memuji peran Kerajaan dalam beberapa file regional, menekankan: “Hari ini, Arab Saudi telah membantu memulihkan persatuan di antara enam negara Dewan Kerjasama Teluk, telah sepenuhnya mendukung gencatan senjata di Yaman dan sekarang bekerja dengan para ahli saya untuk membantu menstabilkan pasar minyak dengan produsen OPEC lainnya."
Rusia dan China
Biden menambahkan bahwa kunjungannya juga berusaha untuk melawan agresi Rusia. "Menempatkan diri kita pada posisi terbaik untuk mengalahkan China, dan bekerja untuk stabilitas yang lebih besar di wilayah dunia yang berpengaruh," tulis dia.
“Untuk melakukan hal-hal ini, kita harus terlibat langsung dengan negara-negara yang dapat memengaruhi hasil tersebut. Arab Saudi adalah salah satunya, dan ketika saya bertemu dengan para pemimpin Saudi pada hari Jumat, tujuan saya adalah untuk memperkuat kemitraan strategis ke depan yang didasarkan pada kepentingan dan tanggung jawab bersama, sambil juga memegang teguh nilai-nilai fundamental Amerika," ujarnya.
“Pada hari Jumat, saya juga akan menjadi presiden pertama yang terbang dari Israel ke Jeddah, Arab Saudi. Perjalanan itu juga akan menjadi simbol kecil dari hubungan yang sedang berkembang dan langkah-langkah menuju normalisasi antara Israel dan dunia Arab, yang sedang diperdalam dan diperluas oleh pemerintahan saya. Di Jeddah, para pemimpin dari seluruh kawasan akan berkumpul, menunjuk pada kemungkinan Timur Tengah yang lebih stabil dan terintegrasi, dengan Amerika Serikat memainkan peran kepemimpinan yang vital," paparnya.
Beralih ke Wilayah Palestina, Biden membual bahwa pemerintahannya membantu mengakhiri perang di Gaza–yang bisa dengan mudah berlangsung berbulan-bulan–hanya dalam 11 hari.
“Kami telah bekerja dengan Israel, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk menjaga perdamaian tanpa mengizinkan teroris untuk mempersenjatai kembali. Kami juga membangun kembali hubungan AS dengan Palestina," katanya.
“Bekerja dengan Kongres, pemerintahan saya memulihkan sekitar USD500 juta dalam dukungan untuk Palestina, sementara juga melewati paket dukungan terbesar untuk Israel–lebih dari USD4 miliar– dalam sejarah.”
Pada kunjungannya ke Arab Saudi, Biden berusaha untuk menegaskan; "Tujuan saya adalah untuk mengarahkan kembali—tetapi tidak memutuskan—hubungan dengan negara yang telah menjadi mitra trategis selama 80 tahun.”
Dia memuji peran Kerajaan dalam beberapa file regional, menekankan: “Hari ini, Arab Saudi telah membantu memulihkan persatuan di antara enam negara Dewan Kerjasama Teluk, telah sepenuhnya mendukung gencatan senjata di Yaman dan sekarang bekerja dengan para ahli saya untuk membantu menstabilkan pasar minyak dengan produsen OPEC lainnya."
Rusia dan China
Biden menambahkan bahwa kunjungannya juga berusaha untuk melawan agresi Rusia. "Menempatkan diri kita pada posisi terbaik untuk mengalahkan China, dan bekerja untuk stabilitas yang lebih besar di wilayah dunia yang berpengaruh," tulis dia.
“Untuk melakukan hal-hal ini, kita harus terlibat langsung dengan negara-negara yang dapat memengaruhi hasil tersebut. Arab Saudi adalah salah satunya, dan ketika saya bertemu dengan para pemimpin Saudi pada hari Jumat, tujuan saya adalah untuk memperkuat kemitraan strategis ke depan yang didasarkan pada kepentingan dan tanggung jawab bersama, sambil juga memegang teguh nilai-nilai fundamental Amerika," ujarnya.
“Pada hari Jumat, saya juga akan menjadi presiden pertama yang terbang dari Israel ke Jeddah, Arab Saudi. Perjalanan itu juga akan menjadi simbol kecil dari hubungan yang sedang berkembang dan langkah-langkah menuju normalisasi antara Israel dan dunia Arab, yang sedang diperdalam dan diperluas oleh pemerintahan saya. Di Jeddah, para pemimpin dari seluruh kawasan akan berkumpul, menunjuk pada kemungkinan Timur Tengah yang lebih stabil dan terintegrasi, dengan Amerika Serikat memainkan peran kepemimpinan yang vital," paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda